CILEGON, BANPOS – Sekitar 95 murid Taman Kanak-kanak Raudhatul Atfal Baitul Mutaqin, Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, mengunjungi sanggar Batik Krakatoa di Gedung Creative Center Cilegon (GCCC), Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Rabu (25/9).
Puluhan murid TK yang didampingi para guru itu, menenun motif-motif dan membatik di sanggar batik khas Cilegon tersebut.
Dalam kesempatan itu, anak-anak juga praktik membatik di sebuah kain putih. Sedangkan motif yang digambar adalah menara Banten dan debus.
Wakil Kepala Sekolah RA Baitul Mutaqin Nurkilah menjelaskan, kunjungan kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, kunjungan dilakukan satu hari sebelumnya yaitu, Selasa (24/9). Selama dua hari, ada sekira 200 siswa RA yang diajak mengenal sekaligus belajar membatik.
“Ini kan salah satu batik Banten, jadi kita mau anak-anak tahu kalau Banten juga punya batik, salah satunya, Batik Krakatau,” ungkap Nurkilah disela-sela kunjungan.
Menurut Nurkilah, anak-anak perlu dikenalkan terhadap budaya sekaligus potensi daerah sejak dini, agar kebanggaan sekaligus kecintaan terhadap daerah semakin tumbuh dalam diri anak-anak.
Sementara itu, Pembina Batik Krakatoa Hany Seviatri mengungkapkan, sanggar Batik Krakatau kerap menjadi destinasi kunjungan para pelajar baik dari dalam Kota Cilegon maupun dari daerah lain.
Kunjungan itu kata dia, wujud apresiasi dan apresiasi masyarakat terhadap Batik Krakatau sebagai bagian dari potensi dan media mempertahankan budaya Banten. “Mereka belajar motif-motif batik dan sejarah batik,” katanya.
Di sanggar Batik Krakatau, sambung dia, ada 60 motif batik, setiap motif menguraikan budaya serta karakter Banten secara umum dan Kota Cilegon secara khusus. Misalnya, motif kue gipang, gunung Anak Krakatau, debus dan rampak bedug.
“Saya bersyukur kebaradaan sanggar Batik Krakatau diapresiasi oleh masyarakat luas, karena tujuan dari didirikannya sanggar itu adalah upaya pembangunan kembali Kota Cilegon dan Banten,” tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan