BANPOS – Tim Kemanusiaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang dibentuk Gubernur Banten Wahidin Halim untuk mengevakuasi warga asal Banten yang terdampak kerusuhan di Wamena, Papua tiba di Jayapura, Rabu (2/10/2019).
Tim ini terdiri dari gabungan yang unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) dan unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Tim tersebut langsung melakukan penyisiran dan pendataan terhadap warga Banten yang masih tertahan sekaligus membuka posko kemanusiaan untuk mempermudah proses evakuasi dan pendataan kepulangan mereka ke Banten.
Tim yang dikomandoi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten E Kusmayadi mendata dari warga Banten yang berada di pos pengungsian Masjid Aqsa, Sentani. Penyisiran pendataan dilakukan setelah mendarat di Bandara Sentani, Jayapura, Kamis (3/10/2019), pukul 06.00 WIT.
Kusmayadi menjelaskan, pendataan ini dilakukan agar mempercepat dan mempermudah proses pemulangan warga Banten ke kampung halamannya. “Informasi awal, sudah ada sekira 16 orang yang telah terdata di wilayah Sentani. Sebanyak 9 warga asal Kota Serang dan 7 warga asal Kabupaten Serang,” terangnya.
Dikatakan Kusmayadi, saat ini pendataan masih terus dilakukan karena dari informasi awal yang dihimpun tim, masih ada beberapa warga yang tercecer di daerah lain seperti Wamena, Waena dan AB Jaya. Sementara, untuk warga Banten yang sudah terkumpul sedang dilakukan assesment validasi data administrasi kepulangangan.
Saat ini juga, tim masih melakukan dialog dengan warga Banten dan assesment oleh petugas Tagana Banten yang dikomandoi Kepala Dinas Sosial Banten Nurhana. Untuk menunggu warga lainnya, warga yang sudah ada sementara dikumpulkan di kontrakan Nurhasanudin, warga Kota Serang yang berada di Sentani.
“Kita sedang lakukan assesment dan pendataan biar segera dipulangkan sesuai arahan Pak Gubernur,” kata Kusmayadi.
Buka Posko Kemanusiaan
Selain melakukan pendataan, tim kemanusiaan Pemprov Banten juga membuka posko kemanusiaan di Sentani, Jayapura, Kamis (3/10/2019). Posko dibuka untuk mengumpulkan warga Banten yang masih tertahan akibat kerusuhan Wamena dan sekitarnya.
Kusmayadi mengatakan, posko tersebut dibentuk untuk mempermudah proses evakuasi dan pendataan kepulangan mereka ke Banten. Dari informasi awal yang dikumpulkan, lanjutnya, tim mendapatkan laporan ada 6 jiwa lagi warga Banten yang berada di Wamena.
Keenam orang tersebut sedang dievakuasi untuk dibawa ke posko di Sentani. Saat ini tim masih melakukan penyisiran dan pendataan warga Banten yang masih tercecer di berbagai daerah di Papua yang terdampak kerusuhan. “Pemantauan juga akan terus kita lakukan di beberapa posko pengungsian untuk mencari pengungsi orang Banten,” tegasnya.
Kusmayadi menambahkan, tim kemanusiaan Banten di lapangan juga dibantu aparat keamanan setempat. Ia juga menyampaikan bahwa pengungsi dari Banten yang berhasil ditemukan dalam keadaan sehat dan tidak ada yang menjadi korban luka-luka atau meninggal dunia. Dari data yang terkumpul, warga Banten tersebut mayoritas berprofesi sebagai pedagang bubur dan repot serta seorang guru.
“Tim rencananya akan melakukan penyisiran sampai Senin (7/10/2019) mendatang. Untuk kepulangan nanti situasional sambil mengumpulkan yang lain,” imbuhnya.
Informasi terkini, ujar Kusmayadi, dari 15 jiwa/6 KK yang meminta dipulangkan Ke Banten saat ini sedang disiapkan data dan identitasnya. Sementara warga lainnya saat ini tengah disisir, dipantau dan didata ke posko lain dan ada 4 posko sedang dikoordinasikan. (RUL)
Tinggalkan Balasan