Ruud Gullit Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum PSSI Komjen Pol. Mochamad Iriawan mengaku sudah menghubungi kandidat pelatih baru untuk melatih tim nasional Indonesia. Kandidat itu adalah legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit.

Dilansir dari laman Antaranews, menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, PSSI sudah menjalin komunikasi dengan Gullit sejak pekan lalu. PSSI harus menunggu kepastian dari Gullit hingga akhir Desember mendatang.

“Kami sudah mengontak Ruud Gullit sejak seminggu yang lalu. Namun, belum ada respons dari dirinya,” ungkap Iwan Bule di Binan, Filipina, Selasa malam usai menyaksikan laga Indonesia versus Brunei Darussalam.

“Mudah-mudahan ada kabar,” sambung Iwan Bule.

PSSI sendiri berharap Timnas Indonesia sudah memiliki pelatih baru awal tahun 2020. Sebab, pada Maret 2020, Tim Garuda sudah akan menghadapi tuan rumah Thailand dalam lanjutan laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Ruud Gullit merupakan legenda sepak bola asal Belanda yang sudah perkuat banyak klub besar Eropa seperti PSV Eindhoven, AC Milan dan Chelsea serta menjadi bagian penting timnas Belanda.

Pria yang kini berusia 57 tahun itu juga pernah melatih beberapa klub seperti Chelsea, Newcastle United, LA Galaxy. Pada level timnas, peraih penghargaan Ballon d’Or 1987 ini pernah menjadi asisten pelatih timnas Belanda pada 1997.

Sebelum Gullit, nama Shin Tae-yong dan Luis Milla juga masuk bursa calon pelatih Timnas Indonesia. PSSI bahkan sudah melakukan pertemuan dengan kedua pelatih tersebut.

Pertemuan dengan Shin terjadi di Kuala Lumpur pada Selasa (19/11), sementara dengan Luis Milla di Manila, Filipina, Jumat (29/11) lalu.

Lalu, Seperti apa rekam jejak kepelatihan Ruud Gullit. Berikut ulasannya:

Sebagai salah satu nama besar dalam sepak bola dunia, Ruud Gullit sudah dipercaya menampuk beban sebagai pelatih saat dirinya juga masih aktif sebagai pemain.

Itu terjadi kala dirinya membela klub Liga Inggris, Chelsea, di musim 1996/97. Tak main-main, Ruud Gullit mampu bertahan sebagai pemain dan pelatih bersama Chelsea hingga 1,5 musim.

Total 72 pertandingan dijalaninya bersama klub berjuluk The Blues itu dengan catatan 1,65 poin per pertandingan bisa didapatnya.

Selain angka tersebut, capaian prestisius juga bisa didapat Gullit kala itu ialah membawa Chelsea menjadi juara Piala FA 1996/97. Terbilang sukses bersama Chelsea, klub Liga Inggris lainnya Newcastle United terpincut memakai jasa pria yang identik dengan rambut gimbal itu sebagai manajer.

Sayang, bersama Newcastle United, Gullit hanya mampu bertahan dalam 45 pertandingan atau sekitar satu musim. Tanpa satupun gelar yang bisa diberikan.

Tak bisa berbuat banyak bersama Newcastle, Ruud Gullit sempat vakum lama dalam dunia kepelatihan. Hingga akhirnya, pada Juli 2004, klub besar belanda, Feyenoord menunjuknya sebagai manajer.

Namun, lagi-lagi hanya semusim, pria berkewarganegaraan Belanda-Suriname itu akhirnya harus angkat koper. Dalam catatan rata-rata poin 1,81 dari 43 pertandingan. Kembali vakum selama sekitar dua tahun, Gullit mencoba peruntungan di Amerika Serikat bersama LA Galaxy.

Tetapi bukannya lebih baik, catatan mengecewakan didapat Gullit. Sehingga hanya mampu bertahan selama 19 pertandingan, sebelum akhirnya kembali vakum. Baru di musim 2010/11, atau tepat di bulan Januari 2011, klub asal Rusia Terek Grozny mempercayakan dirinya menjadi manajer kembali.

Tetapi, itu juga hanya selama sekitar lima bulan atau dalam 13 pertandingan. Tak pernah lagi berkarier di dunia kepelatihan selepas dari Terek Grozny . Nama Ruud Gullit baru kembali terlihat pada Juni 2017 ini.

Bersama Dick Advocaat, Gullit dipercaya dalam struktur kepelatihan dalam jabatan assistant manager selama lima bulan. Sejak saat itu, nama Ruud Gullit tak pernah lagi terlihat sebagai pelatih maupun manajer di berbagai tim sepak bola. Sebelum akhirnya kini dibidik PSSI sebagai salah satu kandidat pelatih Timnas Indonesia. (RUL/NET)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *