PETIR, BANPOS – Wali Band yang Group Band jebolan Ponpes La-Tansa, Cipanas, Lebak, Banten menggelar kegiatan sosial ‘Wali Care’ berupa pemugaran Mushola Al-Istiqomah Kp Pasir Binong Rt 03 Rw 01, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang-Banten. Kegiatan tersebut, bekerjasama dengan Unit pengumpul zakat Badan amil zakat nasional (UPZ Baznas) pemerintah Provinsi Banten.
Vokalis Wali Band, Farhan Zainal Muttaqin mengatakan, kegiatan ini merupakan amanat umat yang sudah semestinya dilaksanakan. Amanat umat yang dititipkan kepada grup band nya, yang diteruskan dan harus mempunyai manfaat bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat Banten.
“Saya berharap dengan dukungan yang amat besar dari Pemprov Banten, seluruh musholah yang ada di Banten tidak ada yang rusak dan reot,” ujar vokalis band wali, yang akrab disapa Faank.
Ia juga berharap, kegiatan ini bisa menjadi stimulus bagi masyarakat Banten agar dapat bersama-sama menjadikan mushola yang indah dan memakmurkannya di kampung masing-masing. Jika masyarakat dapat memaknurkan musholah, kata dia, maka insya Allah keberkahan akan datang dengan sendirinya.
“Saya doakan masyarakat Banten seluruhnya bisa menjadi Muzaki, sehingga zakat yang terkumpul bisa membuat masyarakat lainnya sejahtera,” tuturnya.
Diketahui, UPZ Baznas Pemprov Banten mendukung program ‘Wali Care’ dengan mengucurkan bantuan untuk 20 mushola di wilayah Banten. Sebelumnya, program tersebut menargetkan 100 musholla indah dan makmur. Dimana, setiap mushola mendapatkan bantuan sebesar Rp 75 juta.
“Ini mushola ke 17. Target sampai tidak ada Mushola yang jelekl lagi,” tegas Aan Kurnia, alias Apoy, yang merupakan gitaris Grup Band Wali.
Apoy membenarkan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Baznas Pemprov Banten. Bagaimana pembiayaan renovasi, sistemnya seperti apa, semua dilakukan bersama-sama. Apoy menuturkan, besaran nominal memang tidak banyak, namun diharapkan dapat menjadi pecutan untuk dapat menambah semangat beribadah dan berzakat.
“Ini merupakan amanah yang didapatkan dari UPZ dan Gubernur, seperti yang kita lihat, ini bukan Mushola fiktif. Ini bukti dari Semangat zakat di Provinsi Banten mudah-mudahan semakin tinggi. Minimal kesadaran membayar zakat ini bertambah, sehingga dari hasil zakat tersebut bisa memakmurkan umat,” tuturnya.
Personil lainnya, Hamzah Shopi atau dikenal sebagai Ovie Wali, mengungkapkan kesan pertama kali saat datang ke kampung Pasir Binong. Menurut Ovie, setiap kampung yang didatangi oleh tim, memang ada musholla yang benar-benar memprihatinkan.
“Banyak ternyata mushola yang tidak layak jadi sarana ibadah, akhirnya kami datang kesini dengan penuh harapan bersama Pemprov Banten, untuk menjadikan musholla yang layak, sehingga ketika ibada jadi tenang, tidak takut genting jatuh,” ungkapnya.
Ia pun berharap, agar tujuannya bersama pihak pemerintah Provinsi Banten, dalam ini adalah UPZ Baznas Banten dapat tercapai. Sehingga tidak ada lagi mushola yang dinilai tidak layak menjadi sarana ibadah.
“Mudah-mudahan tujuan dari Pemprov dan wali care bisa terwujud, dengan bantuan masyarakat juga agar bisa bersama-sama membantu Pembangunan. Agar dapat beribadah dengan nyaman,” harapnya.
Tak jauh berbeda dikatakan Kepala Baznas Provinsi Banten Suparman Usman. Ia mengungkapkan kegiatan Wali Care ini juga merupakan kolaborasi Zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Banten. Oleh karena itu, dirinya berharap masyarakat yang mendapat manfaat dari zakat ini bisa mendoakan seluruh ASN di Pemprov Banten agar amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Kita doakan bersama ASN di Pemprov Banten bisa lebih giat lagi dalam menyalurkan zakatnya, sehingga banyak musholah yang kita lakukan perbaikan,” katanya.
Diungkapkan olehnya, penunjukkan lokasi pemugaran yaitu usulan dari masyarakat dan tim ‘Wali Care’ yang juga dibarengi tim UPZ Baznas Banten. Ia berharap, jika mushola sudah direnovasi, agar dapat diberdayakan sebagaimana mestinya.
“Survey dari tim yang ada menyebar ke provinsi Banten. Dengan ini, kita memberikan edukasi apa yang diberikan oleh UPZ, tidak akan sia-sia. Dari umat untuk umat,” tuturnya.
Kepala Desa Seuat Jaya, Aep Syaefullah merasa bersyukur, karena menjadi satu-satunya di kecamatan Petir yang terpilih. Ia bersama-sama masyarakat mendoakan agar yang tadinya ditargetkan 100 musholla, menjadi 1000 musholla yang dipugar.
“Menegakkan syiar islam, supaya kita mencintai. Jujur, saya merasa haru, merasa malu. Haru karena kedatangan kanda-kanda semua dari Wali Band dan malu karena keadaannya seperti ini,” ungkapnya.
Meski demikian, merenovasi musholla Al-Istiqomah yang menjadi hal yang mengharukan. Ia pun berpesan kepada masyarakatnya bahwa Wali Band hanya memberikan bentuk pancingan kepada masyarakatnya, bersama-sama supaya bisa lebih guyub dan mencintai majelis taklim.
“Semoga dengan hadirnya Wali Band menjadi anugrah bagi kita bersama. Menjadikan karirnya semakin menanjak, mengingat ada jutaan artis, tetapi hanya Wali Band yang mencintai masjid dan musholla,” tandasnya. (MUF)
Tinggalkan Balasan