Kurir JNE Salah Paham dengan Seorang Sekuriti RSUD Malingping

BAKSEL, BANPOS – Diduga kesalah-pahaman, seorang Sekuriti RSUD Malingping berinisial A dilaporkan dua kurir perusahaan ekspedisi JNE Ekspress bahwa A selaku sekuriti itu telah maksa minta THR, ini terjadi saat kedua kurir itu mengirim paket barang ke instansi RSUD Malingping.

Riyanto dan Deris, petugas kurir JNE Ekspres kepada BANPOS menutur, bahwa kejadiannya pada Sabtu (18/4) siang saat dirinya mengantar paket barang ke RSUD tersebut.

“Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 10, saya dan Deris nganterin paket ke RSUD Malingping. Tadinya sipaket emang udah biasa dititip di Satpam RSUD, pas tadi pagimah datang Satpam entah itu siapa namanya bilang ke saya minta THR. Terus kata saya, loh kok bapak minta THR sama saya. Kan bapak juga kerja, saya saja belum tentu dikasih THR di kantor,” tutur Riyanto.

Menurut Riyanto, sekurity itu tidak terima dengan jawabannya dan marah padanya.

“Satpam itu marah, bilangnya kalau enggak ada THR tidak bisa dititipin paket di Satpam. Lalu kata saya kalau emang tidak bisa gampang, saya tinggal bawa lagi paketnya. Eh malah dia marah lalu ngambil kunci kontak mobil JNE. Tapi kembali saya rebut,” katanya.

Menurut Riyanto, dirinya menyayangkan apa yang dilakukan sekuriti tersebut. “Apa pantas petugas keamanan minta upah atau THR dan menolak paket kiriman. Padahal paket-paket itu penting dan ada dokumennya juga,” tambahnya.

Sementara dalam konfirmasi BANPOS, A mengaku apa yang dilakukannya dengan tuduhan minta THR itu bukan benar-benar minta maksa, menurutnya itu hanya candaan pertemanan biasa yang tidak serius,

“Terus terang hanya bercanda, kesalah-pahaman saja, biasalah pertemanan sesama orang Malingping jika interaksi suka canda guyon, seperti bos mana bagi rokoknya dong, mana minta THR itu kan biasa, kalau memang guyon saya dianggap tidak biasa atau kelewatan, ya mohon dimaafkan,” terang A, Sabtu malam (18/4).

Ketika ditanya soal marah-marah dan merebut konci, A menjelaskan bahwa itu upayanya hanya untuk melarang poto-potoan di sekitar rumah sakit yang dilakukan petugas JNE itu.

“Kan setelah saya ngomong gitu malah ngejawab omongan saya sambil mempoto-poto saya dan sekitar rumah sakit dengan Hp nya, saya gak enak, lalu saya larang, sekedar gertakan saya ambil kunci mobil agar dia tidak melakukan itu,” ungkap A.

Terpisah, Komandan Regu (Danru) Sekuriti RSUD Malingping, M Arif alias Ucok menjelaskan hal senada, bahwa apa yang dilakukan A selaku anak buahnya itu hanya sekedar kesalah-pahaman dari candaan karena mereka sebenarnya sudah kenal sering ketemu. Tapi pihaknya pun mengaku sudah menegur anak buah yang bersangkutan.

“Soal ini sudah saya tanya kepada yang bersangkutan. Dan katanya itu hanya sekedar candaan saja sih. Dan sebagai orang lapangan memang kita sering banyak gaul dengan setiap orang, hal seperti itu kepada saya pun sering datang, walau kadang menyakitkan tapi saya anggap candasn saja tidak pernah sampai masuk ke hati. Kalau memang abak buah saya sakah ya mohon dimaafkan dan tidak perlu dibesar-besarkan,” jelas Ucok.(WDO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *