Gubuk Reot Jadi Saksi, Bantuan Pemerintah Tak Hadir

PANDEGLANG,BANPOS – Khawatir ada masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19 tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, sejumlah relawan Charity Banten melakukan Gerakan social dengan melakukan sweeping rumah warga ke beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Ketua Charity Banten, Dicky mengatakan, sweeping warga merupakan Gerakan social atau kemanusiaan dalam rangka melakukan penyisiran, pendataan serta menyalurkan bantuan agar tepat sasaran.

“Gerakan kemanusiaan sweeping warga ini sudah berlangsung hampir sekitar satu bulan, dalama kegiatan ini kita menyisir, mendata dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan ditengah pandemi Covid-19. Tujuannya agar bantuan yang diberikan ini tepat sasaran,” kata Dicky kepada BANPOS melalui selulernya, Kamis (23/4).

Saat melakukan gerakan kemanusiaan, lanjut Dicky, Charity merasa prihatin saat menemukan salah satu warga yaitu Sanian (70) yang tinggal di Kampung Pangbogoan, Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, yang hidup seorang diri di lahan kebun miliknya selama 30 tahun dan belum pernah mendapat bantuan.

“Saya merasa prihatin saat melihat kondisi kakek Sanian yang tinggal digubuk bambu yang hampir roboh karena belum pernah diperbaiki. Untuk memenuhi kebutuhan makan saja dari belas kasihan tetangganya,” terangnya.

Saat relawan memberikan bantuan, tambah Dicky, kakek Sanian merasa bahagia dengan mata berkaca-kaca menerima bantuan yang diberikan, mengingat selama ini belum pernah mendapatkan bantuan.

“Kita merasa terharu saat kakek Sanian menerima bantuan yang diberikan, dengan tangan bergetar dan mata berkaca-kaca menerima bantuan,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan penyisiran ke wilayah kecamatan lain yang ada di Pandeglang, mengingat pandemi Covid-19 berdampak kepada kehidupan social dan ekonomi masyarakat.

“Kami tidak ingin saat bantuan disalurkan oleh pemerintah, ada masyarakat yang kelaparan. Untuk pemerintah daerah, jika kakek Sanian belum pernah mendapatkan program bantuan tolong dibantu dan jika kesulitan untuk menyalurkannya biar kami yang mengantarkannya,” ungkapnya.

Sementara penerima bantuan, Sanian (70) mengatakan, selama dirinya menghuni gubuk tua dengan kondisi nyaris ambruk dengan ditutupi terpal plastik yang sudah banyak yang bocor selama 30 tahun belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

“Kondisi rumah saya memang sudah hampir roboh, bukannya tidak mau memperbaiki, untuk makan sehari-hari saya sendiri saja susah. Sehari-hari saya memungut buah melinjo yang jatuh untuk dijual dan hasilnya pun tidak seberapa, itupun kalau dapat, kalau tidak dapat saya kadang tidak makan. Alhamdulillah kadang ada tetangga yang memberi makan,” katanya lirih.

Untuk bantuan dari pemerintah, Sanian mengaku belum pernah mendapatkan, mengingat untuk mengajukannya tidak mengerti harus bagaimana.

“Selama 30 tahun tinggal disini, saya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baru kali ini saya ada yang memberi bantuan sebanyak ini, terima kasih atas bantuan yang diberikan,” ungkapnya.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Labuan, Adnan mengatakan, pihaknya sudah melakukan kunjungan ke rumah kakek Sanian dengan pihak kecamatan dan sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Banyubiru.

“Saya dan pak Camat sudah berkunjung ke rumahnya dan sudah koordinasi dengan Kades untuk dibuatkan KTP dan KK mengingat selama ini Sanian belum memiliki KTP dan KK. Untuk KK sudah kita buatkan dan sudah jadi, namun untuk KTP kata pihak Disdukcapil blankonya kosong,” katanya.(dhe/pbn)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *