BAYAH, BANPOS – Keberadaan usaha ternak ayam broiler di dekat area pemukiman di Kampung Sukarasa RT 01/09 Desa Pamubulan Kecamatan Bayah ini memicu keluhan warga. Selain menimbulkan banyak gerombolan lalat yang menyerbu pemukiman, peternakan itu juga dituding menimbulkan bau tidak sedap.
“Itu memang ternak ayam kecil sih, tapi masalahnya itu sudah hampir satu bulan kami mencium aroma bau menyengat seperti ini. Selain itu banyak lalat, jika ini dibiarkan kami khawatir akan menimbulkan penyakit yang mengancam kesehatan warga,” kata seorang warga setempat yang minta tidak disebutkan nama kepada wartawan, Senin (11/5/2020).
Sementara saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Desa (Kades) Pamubulan Kecamatan Bayah, Juhani yang kerap disapa Ago membenarkan banyaknya keluhan warga terkait bau tidak sedap dan keberadaan lalat yang diduga berasal dari kandang ayam tersebut.
Menurut Ago, kandang ayam tersebut memang ukuran kecil, tapi tetap itu tidak memiliki izin lingkungan dari warga sekitar. Dikatakan Ago, dari banyaknya keluhan warga tersebut, pihaknya mengaku sudah menghubungi pemiliknya yang bernama Diki agar segera mengosongkan kandang ayam itu.
Katanya, jika dalam waktu satu minggu pemilik kandang ayam tidak mengindahkan permintaannya, maka hal ini akan dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak.
“Ya benar itu, warga di sana banyak mengeluh, dan kita sudah peringatkan dalam seminggu ini untuk dikosongkan,” jelasnya.
Terpisah, informasi yang didapat dari sumber BANPOS, peternakan ayam tersebut dikelola oleh seorang anak buah dari Diki sang pengusaha di PT Lebak Energi Nusantara (LEN), itu bagian anak perusahan PT Cemindo Gemilan.
“Menurut warga setempat itu dikelola oleh Upar, fia adalah anak buah seorang pengusaha bernama Diki di PT LEN yang merupakan anak perusahaan PT Cemindo,” kata sumber tersebut.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan