SERANG, BANPOS – Menjadi lembaga profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banten memilih harian Banten Pos (BANPOS) untuk menjadi mitra untuk menjalankan program-programnya. Hal itu disampaikan oleh Manajer Cabang ACT Banten, Ais Komarudin, saat mengunjungi kantor harian Banpos, Rabu (10/6).
Diketahui, ACT dalam dekat ini sedang menggencarkan kegiatan dengan hastag aksi bantu Indonesia. Diantaranya yaitu Sahabat UMI (usaha mikro Indonesia), dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan usaha ultra mikro, khususnya usaha para ibu yang terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
“Sahabat UMI ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki aneka usaha khususnya pangan rumahan dengan memberikan modal usaha dan pendampibgan,” ujarnya mengawali perbincangan dengan General Manager BANPOS, Saepudin.
Kepada BANPOS, Ais juga mengatakan bahwa program tersebut hadir salah satunya karena pihaknya memandang para ibu sangat terkena dampak baik secara ekonomi maupun psikologi. Dalam hal ini, bagi para ibu yang suaminya korban PHK atau penghasilan menurun bahkan hampir gulung tikar.
“Saat ini, sebanyak 1.176 orang sahabat UMI yang tersebar di 133 Kota/Kabupaten di 24 Provinsi Indonesia telah menerima bantuan modal usaha. Karena ditargetkan, dalam kurun waktu seminggu, sebanyak 300 sahabat UMI menerima bantuan modal,” jelasnya.
Selain itu, program lainnya yang sedang berjalan yaitu Global Qurban yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Program ini dihadirkan untuk memfasilitasi dermawan untuk memberikan hewan qurban terbaik atas nama mereka yang tak mampu.
“Distribusi hewan qurban ini sangat luas dan tepat sasaran, menjangkau 43 negara. Namun untuk nama pequrban ditetapkan oleh global Quran,” jelasnya.
Tak sedikit program kemanusiaan yang konsisten dijalankan oleh ACT, termasuk program sebelum pandemi masuk ke Indonesia. Misalnya, saat terjadi banjir bandang di Kabupaten Lebak, ACT bekerjasama dengan donatur luar negeri untuk membangun shelter atau hunian sementara (huntara) sebanyak 62 unit dengan 6 fasilitas kamar mandi umum.
“Karena saat pandemi ini, banyak yang melupakan mereka yang terkena musibah. Alhamdulillah kami masih konsisten untuk membantu mereka, menyuplai bahan pokok dan kebutuhan lainnya. Karena saat ini banyak yang beralih atau perhatian terfokus ke Covid-19,” jelas Ais.
ACT pun hingga kini masih konsisten menjalankan program apresiasi kepada para guru yang berada di seluruh Indonesia melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI), yang telah dimulai sejak 30 Mei. Guru prasejahtera dan lanjut usia yang masih mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan bangsa, patut diapresiasi dengan memberikan penghargaan.
“Sahabat Guru Indonesia, insyaAllah besok Rabu (10/6), kami akan menyerahkan penghargaan kepada 30 guru di Kecamatan Kopo,” ujarnya.
Diakhir ia meminta kepada BANPOS untuk bersedia menjadi mitra dengan semua program yang sedang atau akan berjalan di ACT. Ia meyakini, dapat mencapai filantropi sebagai lembaga kemanusiaan tingkat internasional yang dapat menyentuh semua yang membutuhkan dengan berjalan bersama.
“Kalau bisa dilakukan bersama-sama, kenapa tidak. Semoga silaturahmi tetap berjalan terus untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan memberikan informasi kepada kami kondisi hingga ujung Banten,” katanya.
Sementara itu, General Manager BANPOS, Saepudin, menyambut baik atas kehadiran dan niat baik dari ACT Banten untuk menjalin kerjasama di berbagai program. Ia pun berharap dapat menjaga silaturahmi dan memberikan beberapa masukan untuk bersama-sama menjalankan program kemanusiaan di berbagai daerah di Banten.
“Kami menyambut baik dengan niat teman-teman ACT sebagai lembaga kemanusiaan. Karena kami pun sebagai media, ingin memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan banyaknya program di ACT, kami berupaya menyebarluaskan dengan seluas-luasnya informasi agar sampai kepada masyarakat,” tandasnya. (MUF)
Tinggalkan Balasan