Akibat Tidak Jujur, 32 Positif Covid-19 Terkonfirmasi Hari Ini di Kabupaten Serang

SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang dikejutkan oleh kabar yang membuat Bupati Serang tercengang. Sebab, penambahan jumlah terkonfirmasi positif hari ini mencapai 32 orang. 11 diantaranya disumbangkan dari ketidakjujuran OTG yang positif dan kabur dari Jakarta.

Tiga diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Tirtayasa yang sempat menangani OTG, dan sisanya merupakan warga yang sempat kontak saat menolong OTG dalam kecelakaan sepeda motor di depan Puskesmas setempat.

“Tiga nakes di PKM Tirtayasa terkonfirmasi positif dan delapan warga lainnya berdasarkan hasil Swab/PCR. Sehingga diperlukan langkah-langkah isolir daerah, agar tidak terjadi penularan lebih lanjut,” ujar juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi, Jumat (12/6).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dilakukan penutupan sementara pelayanan kesehatan di PKM Tirtayasa selama tujuh hari. Kendati demikian, kata Agus, bukan pelayanan tidak diberikan, hanya untuk pasien-pasien yang masuk ke UGD.

“Kemudian pelayanan dilakukan di luar gedung. Jadi pasien-pasien rawat jalan lainnya, dialihkan ke Puskesmas Pontang dan Tanara,” jelasnya.

Menurutnya, kejadian pada tanggal 21 Mei, saat OTG mengalami kecelakaan di sekitar PKM Tirtayasa, sempat mendapatkan penanganan dari nakes yang bertugas. Sehingga menurutnya, saat itulah terjadi penularan virus Covid-19.

“Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata benar memang yang bersangkutan (OTG, red) tersebut, adalah OTG yang berasal dari penjaring Jakarta, yang sedang berkunjung ke Kabupaten Serang,” tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, ia menginstruksikan kepada tim gugus tugas untuk melakukan pemeriksaan rapid tes dan Swab kepada nakes di PKM Tirtayasa dan masyarakat yang sempat kontak dengan OTG tersebut. Hasilnya, lanjut Agus, 11 orang terkonfirmasi positif.

Saat ini, terkonfirmasi mendominasi di wilayah Tirtayasa dan sekitarnya. Hal itu diakibatkan karena masyarakat secara tidak jujur mengatakan bahwa mereka berstatus OTG dan positif.

“Mungkin kalau jujur (masyarakatnya, red), itu penanganannya akan lain. Karena kita harapkan peran dari masyarakat untuk melaporkan diri ke nakes, bahwa mereka berasal dari wilayah-wilayah yang memang zona merah,” tegas Agus.

Ia menyayangkan sikap masyarakat yang kurang proaktif terkait dengan pencegahan penularan virus Covid-19. Sebab, penularan saat ini lebih banyak di tempat dimana OTG tersebut tinggal.(MUF/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *