SERANG, BANPOS – Hingga saat ini, masalah sanitasi masih menjadi permasalahan pelik di dunia terlebih bagi mereka yang tidak berkecukupan secara ekonomi dan masyarakat yang tinggal di pedesaan karena kurangnya kesadaran. Berdasarkan data dari UNICEF, Sanitasi yang buruk menyumbang angka 88% pada kematian anak akibat diare di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2012 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih buang air besar sembarangan (BABS). Sedangkan data terkini dari laman Kementerian Kesehatan RI, masih ada sekitar 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktekkan BABS per januari 2020.
Indeks perilaku kesehatan di Banten yang rendah menjadi PR yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak. Keadaan inilah yang mendorong LAZ Harapan Dhuafa Banten berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan Sanitasi di Provinsi Banten terutama di Kawasan pedalaman yang banyak tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Semenjak tahun 2006, LAZ Harfa sebagai lembaga kemanusiaan fokus memberikan dampingan kepada masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui program Community Lead Total Sanitation (CLTS). Program ini menerapkan pola Down-Top yang artinya bantuan yang diberikan tidak langsung berupa uang atau pembangunan jamban, melainkan melalui pendekatan kelompok dan membangun kesadaran masyarakat. Menyadari bentuk pendampingan yang harus dilakukan intensif, LAZ Harfa menempatkan seorang field facilitator di desa yang memiliki visi pendampingan tersebut.
Namun, masalah jamban di pedesaan tidak hanya masalah kesadaran tetapi juga masalah ekonomi. Oleh karena itu LAZ Harfa memberikan solusi berupa Arisan Jamban, yaitu suatu kelompok masyarakat yang berkomitmen membangun jamban dengan cara mengumpulkan uang selama satu periode tertentu tergantung kesepakatan. Uang yang sudah terkumpul akan diberikan kepada anggota kelompok untuk membuat jamban secara bergantian.
Indah Prihanande selaku Direktur Utama LAZ Harfa mengatakan dalam kurun waktu 14 tahun, LAZ Harfa telah mendampingi masyarakat membangun 10.964 jamban di Provinsi Banten. Diantaranya terdapat 30 desa dampingan LAZ Harfa di 8 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten, dan 1 Kecamatan di Kabupaten Lebak dan ada sekitar 27.124 rumah yang terdapat di wilayah dampingan.
Indah juga menambahkan bahwa pembangunan ini murni dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, inilah perubahan yang menjadi misi LAZ Harfa, bukan memberikan bantuan secara cuma-cuma melainkan menumbuhkan kesadaran dari hati dan ini langkah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada point ke – 6 yaitu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua kalangan masyarakat.
“Sebagai refleksi dalam peringatan Hari Toilet Sedunia, LAZ Harfa sampai saat ini masih dan akan terus melakukan pendampingan, sampai tidak ada lagi permasalahan jamban yang harus diselesaikan. Bergerak dari desa, wujudkan misi perubahan baik untuk dunia. Riak air yang bersama akan menjadi gelombang yang besar, mari kita terus menjadi riak-riak kebaikan hingga menjadi gelombang kebermanfaatan.” Lanjutnya. (RUL)
Tinggalkan Balasan