Prodi DIII Akuntansi Untirta Gelar Workshop Modul Mini Bisnis

SERANG, BANPOS – Program Studi Diploma III Akuntansi FEB Untirta menyelenggarakan Workshop Pembuatan Modul Mini Bisnis/ Siklus Bisnis. Kegiatan ini turut menghadirkan perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan perwakilan dari dunia industri.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, program vokasi harus terus melakukan inovasi dan terobosan. Ia menyatakan, meski sebagian besar sudah berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), link and match harus terus ditingkatkan.

“Pendidikan vokasi memenuhi kebutuhan pasar dengan meningkatkan daya saing lulusan, yaitu dengan cara kurikulum harus kolaborasi (dunia usaha dengan akademik), mengadakan kuliah tamu secara rutin, dan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa yang telah magang,” jelas Wikan.

Direktur Utama PT. Latinusa Tbk, Jetrinaldi, menyampaikan bahwa kebutuhan lulusan Diploma lebih banyak dibutuhkan pada dunia industri, karena dunia industri lebih membutuhkan tenaga terampil yang mampu membantu menyelesaikan tugas dibidangnya.

“Namun, yang perlu diketahui bahwa untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas harus dibekali dengan baik selama menempuh pendidikan,” tegas Jetrinaldi.

Pemaparan tentang siklus bisnis dunia industri yang sebenarnya mampu memberikan gambaran bagi para akademisi bahwa transaksi pada dunia bisnis selalu terintegrasi. Maka, penyusunan modul mini bisnis/ siklus bisnis sebaiknya diberikan pada mahasiswa yang telah menempuh seluruh mata kuliah.

“Dengan demikian, mahasiswa selain mendapatkan program magang pada semester akhir, juga dapat berlatih secara interaktif dengan media modul mini bisnis/ siklus bisnis. Hal ini mampu mendukung Dirjen Vokasi bahwa vokasi harus berinovasi dan terobosan,” katanya.

Menurut Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi FEB Untirta, Galih Fajar Muttaqin, capaian pembelajaran pada Diploma III Akuntansi FEB Untirta, menguasai siklus bisnis.

Untuk menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri akan kebutuhan tenaga terampil, maka diperlukan modul yang mampu memberikan simulasi bisnis sehingga pada saat lulus mahasiswa langsung dapat bekerja.

“Modul bagi mahasiswa vokasi merupakan salah satu alat untuk mengasah ketrampilan dan kemahiran pada bidang vokasi. Harapannya dengan terbentuknya modul bisnis akan terlahirnya lulusan yang siap pakai dalam dunia usaha dan dunia industri,” tandasnya.(PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *