Reses Dewan, Masyarakat Diajak Pilah Sampah

SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS, Nur Agis Aulia, mengajak masyarakat untuk mulai melakukan pemilahan terhadap sampah dan membangun Bank Sampah. Hal tersebut agar persoalan sampah di Kota Serang dapat benar-benar terselesaikan.

Ajakan tersebut disampaikan oleh Agis dalam kegiatan reses, yang dilakukan di Perumnas Ciracas, Kelurahan Serang. Masyarakat pun terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan reses itu.

“Karena menurut saya, ketika masyarakat memilah sampah, maka detik itu juga sudah tidak ada sampah. Tapi sudah menjadi bahan baku,” ujar Agis kepada BANPOS, Minggu (13/12).

Menurutnya, sampah anorganik bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang dan berpotensi mendapatkan tambahan uang dengan ditabung di bank sampah.

Sedangkan sampah organik dapat dibuat kompos dengan metode biopori, kompos mandiri di rumah dengan mengunakan ember, untuk jadi kompos, maupun pupuk organik. Bahkan bisa jadi untuk buat pestisida organik.

“Memilah sampah juga bisa meningkatkan pendapatan bagi emak-emak. Dengan memilah dan menabung sampah, maka akan dapat hasil tabungan yang bisa digunakan bayar token listrik, bayar PPB, bayar BPJS, beli sembako, qurban, aqiqah bahkan untuk umroh,” terangnya.

Ia mengatakan, persoalan sampah di kota serang ini begitu kompleks dan tak kunjung ada solusi. Menurutnya, persoalan sampah di Kota Serang tidak kunjung selesai lantaran tidak ada strategi jitu yang dimiliki oleh Pemkot Serang.

“Saya menyarankan Pemkot segera merevitalisasi dan membentuk bank sampah di seluruh tingkatan RW. Karena memang salah satu masalahnya adalah kesadaran masyarakat akan sampah masih rendah, kesadaran memilah sampah juga belum terbangun,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa perlu terobosan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, salah satunya dengan membentuk bank sampah. Menurutnya, dengan adanya keuntungan serta manfaat dalam memilah sampah, orang yang malas pun akan tergerak untuk melakukannya.

“Bank Sampah Digital juga siap bekerjasama dan memfasilitasi pembentukan dan pendampingan bank sampah ditingkat RW. Bank Sampah Digital, siap menjadi mitra kelurahan, kecamatan bahkan DLH dalam hal pendampingan pengelolaan bank sampah,” katanya.

Sementara itu, CEO Bank Sampah Digital, Iyad, menuturkan bahwa bank sampah yang pihaknya tawarkan bukan sekadar bank sampah seperti pada umumnya. Sebab, terdapat berbagai program selain memilah dan menabung sampah.

“Ada program Lumbung pangan untuk mengolah sampah organik menjadi media tanam dan berkebun di rumah, kemudian program sedekah sampah bagi yang ingin sampahnya disedekahkan untuk dijadikan beasiswa anak pemulung dan anak petugas kebersihan, beasiswa untuk anak yatim, ODGJ, janda miskin dan keluarga rawan gizi buruk dan stunting,” tandasnya.(DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *