Balita Pengidap Usus Terburai di Wanasalam Butuh Bantuan

WANASALAM, BANPOS – Balita malang bernama Madnur Rafa (3), anak dari pasangan A. Surori dan Wati Susilawati, warga Kampung Wanasari, Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, hampir dua tahun ini tidak memiliki syarap di anus.

Derita yang dialami Madnur Rafa ini secara medis bernama penyakit Hirschsprung. Orangtua balita ini tak mampu membiayai pengobatan. Sehari-hari Surori ayah Madnur Rafa cuma berjualan soto di Pasar Binuageun, Wanasalam, orangtua balita ini berharap uluran tangan para dermawan.

Kepada wartawan, ibunda Madnur Rafa, Wati Susilawati, menceritakan sejak usia satu tahun Madnur Rafa mengalami perut kembung, disebabkan sulitnya untuk buang air besar (BAB), hingga menimbulkan garisan urat-urat biru dibagian perutnya selanjutnya menimbulkan ususnya terburai keluar.

“Dua tahun lalu sudah sempat dioperasi, pada Tahun 2019, seharusnya masuk lagi untuk tindak-lanjutnya, tapi pihak rumah sakit menyarankan jangan ke rumah sakit dulu karena masih musim pandemi takut tertular, makanya saya juga takut jadi tidak dilanjutkan lagi pengobatannya,” ujar Wati, Selasa (8/6).

Karena kekurangmampuan keluarga, ia dan keluarganya hanya bisa mengobati Madnur Rafa ini di rumah saja dengan kemampuan seadanya. Sehingga upayanya ini tidak bisa menyembuhkan penyakit anaknya tersebut.

Menurut Wati, bahkan saat ini hampir setiap hari anaknya tersebut mengalami kesakitan di bagian perut yang ususnya terburai itu.

“Kami ingin Rafa sembuh, kami sangat berharap anak kami ini bisa dibawa berobat ke rumah sakit. Tapi bagaimana bisa ke sana, karena kami tidak memiliki biaya. Untuk makan sehari-hari saja kami pas-pasan,” ungkap Wati, ia terlihat meneteskan air mata.

Kendati tak tega melihat derita anaknya, namun ia hanya bisa pasrah saja. “Saat ini kami hanya bisa pasrah dan berharap adanya uluran tangan baik dari pemerintah atau donatur, supaya anak kami ini bisa terobati,” harap Wati yang didampingi oleh Acih, relawan kader kesehatan Desa Sukatani, Wanasalam.

Derita Madnur Rafa yang mengidap Hirchsprung ini, pun sempat tersiar di beberapa group media sosial (Medsos) di Lebak selatan (Baksel). Danramil 0313/Malingping, Kapten (ARM) Zainul Arifin, datang menjenguk anak malang yang selalu terbaring menahan sakit,

“Ketika mendapat informasi yang sangat mengusik itu, untuk itu saya langsung kordinasi dengan pihak muspika dan desa Sukatani untuk tindak-lanjutnya,” kata Kapten Zainul Arifin.

Sementara, Camat Wanasalam, Sukanta, mengatakan bahwa pihaknya pun langsung menghubungi pihak puskesmas Binuangeun untuk penanganan balita Madnur Rafa. “Kami sudah konsultasi dengan pihak Puskesmas, untuk sementara BPJS nya diaktifkan lagi dan segala tunggakkan BPJS sudah dibayar oleh pihak Kepala Desa Sukatani,” jelas Sukanta.

Untuk teknis pemeriksaan dan lainnya tergantung puskesmas dulu, “Nanti mau dirujuk kemana tergantung dari pihak Puskesmas yang memutuskan,” paparnya.

Ketua Yayasan Respek Peduli Lebak, Delima Humairo kepada wartawan mengatakan, direncanakan mulai Rabu (9/6), pihaknya akan mendampingi Madnur Rafa ke RSUD Malingping agar segera mendapat penanganan medis yang layak.

“Kami dari Respek Peduli Lebak bersama para relawan kesehatan lain akan mendampingi adik Rafa, dan mengajak para dermawan untuk saling membantu dan peduli,” tuturnya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *