Meninggal Dunia 1.000 Jiwa Sehari

JAKARTA, BANPOS – Situasi Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor lagi. Hari ini, Rabu (7/7) menyentuh rekor tertinggi dengan 34.379 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta.

Sementara Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta menyumbang angka kematian terbanyak. Kini total sudah 2.379.397 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada hari ini menyumbang rekor tertinggi yakni 9.366 kasus. Paling miris terjadi pada angka kematian. Dalam sehari ada 1.040 jiwa.

Lebih tinggi dari Selasa (6/7) 728 jiwa. Senin (5/7) yakni 558 jiwa. Lebih tinggi dari Minggu (4/7) yakni 555 jiwa dalam sehari. Jumat (2) 539 jiwa meninggal dunia. Lalu Kamis (1/7) sebanyak 504 jiwa.

Angka kematian juga mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh. Apalagi ditambah dengan semakin krisisnya oksigen di Indonesia.

Jawa Tengah mencatatkan kematian rekor paling tinggi sebanyak 480 jiwa dalam sehari. Kemarin, Selasa (6/7) 232 jiwa sehari. Lalu DKI Jakarta 142 jiwa. Jawa Timur 155 jiwa.

Angka kematian tak bisa dibendung sebab pasien sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan karena BOR RS kian penuh. Apalagi saat ini tantangannya semakin kritis dengan langkanya pasokan oksigen di sejumlah RS salah satunya yang terbaru adalah di RS dr. Sardjito Jogjakarta.

Kasus aktif juga naik drastis yakni 18.504 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 343.101 orang. Tercatat ada 199.143 spesimen yang diperiksa. Dan ada total 141.957 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 24,22 persen.

Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 9.366 kasus. Jawa Barat 8.591 kasus. Jawa Tengah 3.823 kasus. Jawa Timur 2.548 kasus. Jogjakarta 1.370 kasus.

Pasien sembuh harian bertambah 14.835 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di Jawa Barat sebanyak 3.705 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.973.388 orang.

Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.

Berdasarkan data Kemenkes, saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton/hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton/hari. Dengan demikian, ditargetkan untuk wilayah Jawa-Bali bisa mensuplai oksigen sebanyak 2.262 ton/hari.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab terjadinya kelangkaan stok oksigen di beberapa daerah disebabkan rantai distribusi yang belum optimal. Untuk itu, pemerintah mengupayakan agar penyaluran ke daerah-daerah yang kasusnya tinggi lebih dipercepat.

“Kami menyadari ada isu terkait distribusi. Karena memang di Jawa Tengah adalah daerah paling sedikit produksi oksigennya, paling banyak di Jawa Barat dan Jawa Timur, jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana,” katanya.

Menkes juga menambahkan, kesulitan lain yang dihadapi dalam proses distribusi oksigen adalah kurang liquidnya proses pengisian oksigen. Hal ini disebabkan karena banyaknya RS yang menggunakan tabung, seiring dengan penambahan Tempat Tidur (TT) darurat, sehingga yang harusnya bisa dikirimkan dalam truk besar dan dipindahkan ke tanki besar, untuk kemudian disalurkan dalam jaringan oksigen, namun untuk saat ini harus dimasukkan ke dalam tabung-tabung.

Menurutnya, hal ini turut mempengaruhi waktu pengisian oksigen. Untuk memenuhi ruang-ruang perawatan darurat di RS, Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk melakukan impor tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik dalam waktu dekat ini.(HES/ENK/JPC)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *