Stok Oksigen di Depot Kosong Kepala Daerah Klaim Suplai Aman

SERANG, BANPOS – Ketersediaan oksigen cair di sejumlah tempat pengisian ulang oksigen di Kota Serang kosong. Kekosongan itu telah terjadi sejak kemarin lantaran tingginya permintaan masyarakat sejak dua minggu terakhir. Padahal, pasokan oksigen sendiri relatif aman, seperti disampaikan sejumlah kepala daerah kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim.

Berdasarkan pantauan di salah satu depot isi ulang oksigen yang ada di pasar lama, Kota Serang, terlihat 8 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik yang kondisinya kosong tergeletak. Kehabisan stok tersebut telah terjadi sejak satu hari yang lalu lantaran tingginya permintaan masyarakat. Selain itu, terlihat tiga buah tabung berukuran kecil milik masyarakat yang diditip agar segera diisi ketika stok telah datang.

Seorang pegawai di Depot Pengisian Ulang Oksigen, Sanu Betar, mengatakan bahwa jika permintaan akan oksigen cair telah melonjak sejak 2 minggu terakhir. “Biasanya dalam kondisi normal permintaan oksigen per harinya hanya 10 orang yang nyari, namun saat ini hingga puluhan orang yang mencari,” ujarnya saat ditemui di Depotnya, Senin (12/7)

Selain itu, tingginya permintaan juga dapat dilihat dari cepatnya stok habis. Saat ini ia sampai kewalahan untuk menyediakan stok karena tingginya permintaan.

“Dalam kondisi normal biasanya melakukan isi ulang ke supplier setiap seminggu sekali untuk 10 tabung berukuran 6 meter kubik. Namun saat ini kita harus mencari stok setiap hari ke supplier dan itu pun tidak mencukupi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Terhitung sejak stok kosong kemarin, telah banyak masyarakat yang mencari oksigen. Ia pun mencari ke sejumlah supplier yang ada di Tangerang dan Cilegon.

“Ini aja ada tiga yang nitip. Kalau yang nyari banyak banget. Kita sedang nyari ke Cilegon, mudah-mudahan sore ini (kemarin) dapat,” tandasnya.

Terpisah, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengutarakan, ketersediaan tabung oksigen dan regulator menjadi kendala di Kabupaten Tangerang. Kondisi itu menyebabkan ketersediaan oksigen untuk masyarakat terhambat.

“Yang menjadi problem sekarang yaitu ketersediaan tabung dan regulatornya, jadi peralatan untuk mengatur oksigen menjadi terhambat,” kata Zaki di Tigaraksa, Senin (12/7).

Oleh karena itu, lanjut Zaki, Pemkab Tangerang akan terus melakukan monitoring untuk ketersediaan oksigen, serta obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita terus lakukan monitoring terkait ketersediaan oksigen juga regulatornya serta obat-obatan. Terkait pengadaan tabung oksigen maupun pengisian oksigen cair (liquid), sudah dikoordinir dan diinformasikan oleh pak Gubernur. Sudah ada beberapa tempat di kawasan industri,” ujarnya.

Zaki menambahkan, terkait pengadaan tabung oksigen maupun pengisian oksigen cair, diharapkan tidak mendapatkan kendala dalam pelaksanaannya. “Mudah-mudahan untuk suplai oksigennya itu tidak ada masalah, karena sudah dikoordinir oleh pak Kajati dan juga pak Kajari masing-masing,” ungkapnya.

Untuk diketahui, saat ini Pemkab Tangerang yang dibantu Dinkes Kabupaten Tangerang dan Asosiasi Rumah Sakit sedang melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan tabung dan oksigen ke Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Tangerang.(DHE/DZH/ENK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *