SERANG, BANPOS – Penanganan Covid-19 di Kabupaten Serang dan Kota Serang, menemui banyak kendala. Soal vaksin dan keterbatasan peralatan membuat target mengejar herd immunity terhambat dan menyebabkan penyebaran virus tersebut sulit dikendalikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengungkapkan bahwa saat ini, untuk vaksinasi di masyarakat, sudah memasuki tahap tiga dosis pertama. Menurutnya, sebetulnya saat ini animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi, hanya terkendala dari ketersediaan vaksin yang diperoleh dari Pemprov Banten.
“Kita harap untuk distribusi dari Provinsi ini kita peroleh dengan cepat, karena Kabupaten Serang kan harus mencapai health imunitynya, kita kan masih cukup jauh. Dari jumlah penduduk 1,6 juta orang, diperkirakan 1,2 juta masyarakat harus tervaksin,” jelasnya.
Sedangkan melihat progres hari ini, Agus menjelaskan bahwa vaksinasi masyarakat Kabupaten Serang masih dibawah 10 persen. Hal ini menjadi tugasnya baik sebagai Satgas maupun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes).
“Tapi, walaupun masyarakat antusias mengikuti vaksinasi, tetapi kalau vaksinnya tidak tersedia di Kabupaten Serang, agak menyulitkan,” tandasnya.
Sementara, animo masyarakat Kabupaten Serang terbilang cukup tinggi dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di masing-masing Kecamatan. Mereka rela mengantri untuk mendapatkan kuota vaksinasi, meskipun stok vaksin saat ini masih terbatas sesuai dengan kuota yang diajukan oleh masing-masing Puskesmas.
Diketahui, berdasarkan anjuran WHO dengan jumlah penduduk Kabupaten Serang sebanyak 1,6 juta orang, maka herd immunity bisa dicapai dengan memvaksin sebanyak 1,2 penduduk se Kabupaten Serang. Namun, faktanya hari ini bahwa pemerintah Kabupaten Serang mencatat vaksinasi belum mencapai 10 persen, yaitu dibawah 100.000 penduduk yang sudah mendapatkan vaksin.
Kepala Puskesmas Mancak, dr Sumeri, mengungkapkan bahwa di wilayahnya masih banyak masyarakat yang meminta divaksin. Baik secara individu maupun melalui pihak desa, yang mengajukan ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi.
“Kalau di Mancak alhamdulilllah untuk yang sudah divaksin, karena vaksin kan kita juga jadwalnya menyesuaikan dengan dinas sama droping vaksinnya,” ujar tenaga kesehatan (nakes) yang akrab disapa dr Meri.
Ia menyebutkan bahwa seluruh sasaran vaksin di Mancak sudah tercapai, baik Nakes dan juga guru yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Pada tanggal 27 mendatang, kata dia, akan dilaksanakan vaksinasi bagi masyarakat umum untuk dosis kedua.
“Alhamdulillah dari semua sasaran tercapai, baik dari nakes, kecuali satu nakes yang tidak mengikuti vaksin karena memiliki komorbit, guru sampai dengan dosis kedua. Kemudian vaksinasi untuk masyarakat, dari target vaksinasi sebanyak 600, sudah tervaksin sebanyak 735 orang,” jelasnya.
Ia mengaku, memang antusias masyarakatnya sangat bagus dalam mengikuti vaksinasi Covis-19. Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang mendaftar, namun tidak kebagian.
“Kemarin juga masih ada beberapa desa yang meminta divaksin, hanya karena memang kami untuk droping vaksinnya memgikuti droping vaksinasi dari dinas. Jadi kalau ada juga kami selalu menginformasikan, kita bikin surat pemanggilan ke desa-desa dan juga woro-woro,” tandasnya.
Sementara, Plt Camat Waringinkurung, Ikhwanussofa mengungkapkan bahwa antusias masyarakatnya sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin. Karena tingginya animo masyarakat itu, dari target 600 masyarakat yang divaksin, hingga kini mencapai 1.000 masyarakat yang sudah divaksin.
“Sekarang masyarakat sedang menunggu kuota baru, karena hari ini (kemarin) kita akan melaksanakan vaksin yang tahap dua. Yang sudah kita lakukan diatas seribu orang yang sudah vaksin di Waringinkurung,” ujarnya.
Selain menunggu yang tahap dua, pihaknya juga sebetulnya sedang menunggu kuota vaksinasi tahap pertama bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Karena masyarakat saat ini sudah mulai mencari kapan lagi ada vaksinasi tahap satu dilaksanakan kembali.
“Animonya besar, kebetulan Waringin kurung ini kan masyarakat transisi antara kabupaten Serang dan Cilegon. Dimana banyak masyarakat yang kegiatan usahanya sudah di industri dan sebagainya, kebetulan domisilinya di Waringin kurung. Jadi lebih aware terhadap vaksinasi. Memang titik-titik yang meminta vaksinasi ini ada di desa yang zona merah di Waringin kurung,” tandasnya.
Terpisah, Pemkot Serang mengakui pihaknya kesulitan dalam melakukan testing, tracking dan treatment (3T), khususnya testing dan tracking, terhadap masyarakat Kota Serang yang berstatus kontak erat maupun suspek. Sebab, Pemkot Serang kekurangan alat untuk melaksanakan 3T, lantaran belum dikirim oleh pemerintah pusat.
Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa saat ini pihaknya kesulitan untuk memenuhi target testing dan tracking untuk masyarakat Kota Serang. Sebab, alat untuk melakukan hal tersebut saat ini terbatas dan belum juga dikirim oleh pemerintah pusat.
“3T ini dilaksanakan dengan rapid test antigen dan swab yang terbatas. Jadi memang kami agak kesulitan untuk melaksanakan 3T, karena barangnya belum dikirim dari pusat,” ujarnya usai melakukan rapat virtual bersama dengan pemerintah pusat di Diskominfo Kota Serang, Rabu (14/7).
Syafrudin mengakui bahwa hal itu menjadi salah satu penghambat Pemkot Serang dalam menangani kasus Covid-19. Karena yang seharusnya dapat dilakukan tracking dan testing menyeluruh, jadi hanya sebagian saja yang dapat dilakukan.
“Yah akhirnya kami saat ini kesulitan untuk melakukan tracking dan testing. Karena memang alatnya terbatas, sarana dan prasarananya terbatas. Misalkan yang harus ditesting itu 1.000, mungkin kami hanya mampu 30 persen atau 40 persen saja,” ucapnya.
Maka dari itu, Syafrudin pun menyampaikan kesulitan yang tengah dihadapi oleh pihaknya, kepada pemerintah pusat. Pemerintah pusat pun akan segera mengirimkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan 3T ke pemerintah daerah.
“Ini juga akhirnya menjadi catatan untuk Menteri Kesehatan untuk segera men-drop (menyalurkan alat-alat untuk testing dan tracking) ke pemerintah-pemerintah daerah yang ada di Banten,” ungkapnya.
Kabid Komunikasi dan Informasi Publik pada Satgas Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa proses testing terhadap masyarakat terus dilakukan oleh Pemkot Serang. Menurutnya, dari target 1.500 testing per hari, saat ini terealisasi di angka 900 hingga 1.000 testing.
“Memang untuk 3T itu sudah hampir tercapai yah. Kalau kemarin itu laporannya dalam sehari mencapai 900 hingga 1.000 testing. Targetnya 1.500 per hari,” tandasnya.(MUF/DZH/ENK)
Tinggalkan Balasan