Kelompok Tani Ketan Mas di Lingkungan Masigit, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil mengaku kesulitan air di lahan yang digarapnya. Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Ketan Mas, Akhmad Sobirin saat kunjungan Walikota Cilegon Helldy Agustian pada kegiatan panen raya jagung ungu.
Menurutnya, kalau hasil panen pada lahan pertanian yang digarap petani yang tergabung di Poktan Ketan Mas itu cukup bagus, tetapi ada kesulitan soal air. “Kalau hasilnya cukup bagus, hanya di sini itu kekurangan air,” katanya kepada wartawan, Rabu (18/8).
Dikatakan Sobirin, Kelompok Tani yang beranggotakan sebanyak 74 orang itu aktif menggarap lahan milik PT KIEC seluas 21,5 Hektar. Hasil dari garapan Kelompok Tani itu pun beragam.
Terkait dengan pemasaran, Sobirin menyebut bahwa saat ini dilakukan secara mandiri dengan menjual ke pasar-pasar terdekat yang ada di Kota Cilegon. “Mulai dari sayuran, kacang panjang, jagung dan padi. Produk unggulan di sini itu jagung F1,” ujarnya.
Selain seringkali kesulitan air jelas dia, alat pendukung pertanian di Kelompok Tani Ketan Mas seperti Traktor dan Hand Spayer yang ada kondisinya sudah kurang memadai.
Lurah Citangkil Feberwanto kepada wartawan saat dimintai konfirmasi mengakui, bahwa sejumlah alat pendukung pertanian di Poktan Ketan Mas sudah kurang memadai. “Secara sarana memang sudah ada hanya sudah lama, jadi kurang maksimal saja,” jelasnya
Sementara untuk soal kesulitan air, ia mengungkapkan bahwa pihaknya harus berkoordinasi dengan pemilik lahan dalam hal ini PT KIEC. “Iya harus koordinasi dulu dengan pemilik lahan untuk pengeboran sumur, karena ini kan bukan lahan kita,” ungkapnya. (CR-01/RUL)
Tinggalkan Balasan