TANGERANG, BANPOS – Berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, tren ekspor ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Tangerang cenderung stabil.
Adapun komoditi terbesar dalam kegiatan ekspor saat ini yaitu alas kaki, makanan olahan, tekstil, produk tekstil, barang plastik dan gula. Beberapa komoditas lainnya juga tetap berjalan lancar selama masa pandemi.
Diketahui saat ini China, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Korea, Thailand, Australia, Malaysia, Filipina dan India menjadi daftar negara tujuan ekspor terbesar pada tahun 2021.
Sedangkan beberapa perusahaan besar diwilayah Kabupaten Tangerang dalam kegiatan ekspor pada tahun ini adalah PT Mayora Indah Tbk, PT KMK Global Sport, PT Victory Chingluh Indonesia, PT Adis Dimension Footwear, PT Ching Luh Indonesia, PT Tuntex Garment Indonesia, PT Astari Niagara Internasional, PT Tung Mung Textile Bintan, PT Torabika Eka Semesta dan PT Bumi Pangan Utama.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, tercatat saat ini nilai ekspor pada tahun 2021 mencapai Rp 22 triliyun. Tetapi angka tersebut tidak merepresentasikan secara keseluruhan data ekspor di Kabupaten Tangerang, dikarenakan tidak semua perusahaan melapor.
“Perusahaan ekspor yang terdata di Kabupaten Tangerang, merupakan perusahaan yang memang melapor ke kita (Disperindag,red),” katanya.
Iskandar menambahkan, pada tahun sebelumnya, kegiatan ekspor di Kabupaten Tangerang sempat mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan banyak usaha yang terdampak dengan adanya pandemic dan saat ini adanya pembatasan yang dilakukan oleh beberapa negara.
“Khusus ekspor, hal ini sangat terpengaruh pada buyer diluar negeri. Pada akhir tahun lalu, beberapa negara melakukan pembatasan kegiatan ekspor impor dan hal ini berdampak bagi produk yang akan kita ekspor, khususnya di tahun 2020 lalu,” ujarnya.
Karena banyaknya pembatasan diluar negeri pada saat pandemic diawal tahun, lanjut Iskandar, sehingga terjadi penurunan, namun pada pertengahan hingga akhir tahun, karena kegiatan pembatasan sudah lebih longgar maka ekspor bisa lebih baik.
“Jumlah penurunan ekspor tercatat menurun, karena para eksportir tidak bisa mengirim barang ke negara tujuan. Misalnya seperti ekspor ke China terhambat karena terjadi penutupan akses disana, namun di bulan Desember tahun 2020 ekspor mampu tumbuh kembali dengan tren yang positif pada kuartal keempat (Q4),” jelasnya.
Oleh karena itu, Iskandar berharap, semoga pandemi dapat segera berakhir sehingga ekspor di Kabupaten Tangerang dapat kembali tumbuh secara stabil, tidak ada penurunan dan mengalami kenaikan setiap tahunnya dan komoditas lainnya dapat ikut serta dalam kegiatan ekspor tersebut. (DHE/RUL)
Tinggalkan Balasan