1.168 KTP Warga Baduy Diterbitkan

LEBAK, BANPOS – Sebanyak 1.168 Dokumen Kependudukan (Dokduk) warga masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam sudah diterbitkan. Disebutkan, penerbitan dokumen tersebut dilakukan melalui skema jemput bola (Jebol), hasil kerjasama Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak dan Dirjen Dukcapil Kemendagri RI, dibantu relawan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Minggu (29/8).

Direktorat Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh, pelayanan yang diberikan dalam giat Jebol Adminduk bagi masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar terdiri dari KTP-el, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, dan Kartu Identitas Anak (KIA).

“Kami melakukan perekaman KTP-el bagi 338 orang, menerbitkan Akta Kelahiran bagi 226 anak, Kartu Identitas Anak (KIA) bagi 194 anak, dan Kartu Keluarga (KK) bagi 410 keluarga,” rinci Zudan, Minggu (29/08) kemarin.

Diketahui, pelayanan Jebol tersebut dilakukan selama tiga hari, mulai dari tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus 2021.

Meski antusias, masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar mengikuti pelayanan dengan sangat tertib. Protokol kesehatan (Prokes) juga tetap diberlakukan secara ketat.

Karenanya, pria kelahiran Sleman 52 Tahun lalu ini pun berterima kasih pada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan Jebol tersebut, khususnya bagi pimpinan adat setempat.

“Saya berterima kasih kepada Puun Yasih, Jaro Alim, dan Jaro Saija selaku pimpinan masyarakat adat Baduy Dalam dan Baduy Luar,” ujar Zudan.

Zudan pun mengakui bahwa pelayanan kependudukan di Baduy tersebut diakui banyak kendala, banyak keunikan soal administrasi di Baduy.

“Masyarakat Baduy juga kerap berganti nama. Ada yang berganti nama karena sakit, ada pula yang berganti nama karena memiliki anak baru. Misalnya, ketika lahir anak pertama, ia bernama Ayah Mursid. Kemudian lahir anak kedua bernama Saidi sehingga ia berganti nama menjadi Ayah Saidi,” ungkap alumni FH Undip ini menjelaskan.

Namun meski demikian, kata Zudan, hal itu bukan menjadi masalah yang rumit. Pihaknya dapat menghadirkan solusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat adat di sana

“Sejalan dengan arahan Mendagri Bapak Tito Karnavian, kami juga akan melakukan pelayanan lanjutan selama satu bulan di balai desa yang dekat dengan suku Baduy, yakni di Desa Ciboleger. Kami akan buka sampai malam, karena kami tahu banyak warga baduy yang di siang hari sibuk bekerja di ladang,” paparnya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *