JAKARTA, BANPOS – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali 31 Agustus hingga 6 September. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur ada penurunan angka penularan Covid-19 setelah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.
“Alhamdullilah atas kerja keras seluruh pihak dan ridho Allah SWT dalam satu minggu terakhir ini sudah terjadi tren perbaikan situasi Covid-19,” ujar Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8).
Jokowi menuturkan, tingkat positivity rate juga sudah mengalami penurunan. Kemudian tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit (RS) atau bed occupantion rate (BOR) secara nasional juga terus menurun.
“Tingkat positivity rate terus menurun dalam 7 hari terakhir. Tingkat keterisian RS untuk kasus Covid-19 sembakin baik, rata-rata BOR nasional sudah berada di sekitar 27 persen,” katanya.
Jokowi menuturkan atas penerapan PPKM di Pulau Jawa-Bali sudah semakin membaik. Kata dia, level 4 dari 51 kab/kota menjadi 25 kab/kota. Kemudian Level 3 dari 67 kab/kota menjadi 76 kab/kota. Selanjutnya Level 2 dari 10 kab/kota menjadi 27 kab/kota.
Kemudian untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan level 4 dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi. Level 4 dari 104 kab/kota menjadi 85 kab/kota.
“Lalu level 3 dari 234 kab/kota menjadi 232 kab/kota, level 2 dari 48 kab/kota menjadi 68 kab/kota, kemudian level 1 dari tidak ada kab/kota menjadi 1 kab/kota,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, hasil evaluasi juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di beberapa sektor sudah menunjukkan hal cukup baik. “Untuk pemerintah akan melakukan penyesuaian yang akan dijelaskan lebih rinci oleh menko dan menteri-menteri terkait nanti,” tuturnya.
Soal perpanjangan PPKM, Jokowi mengatakan Solo Raya dan Malang Raya kini menerapkan PPKM level 3. Selain itu untuk wilayah aglomerasi yang menerapkan PPKM level 3 adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya.
Jokowi menuturkan untuk Semarang Raya juga sudah berhasil turun dalam penerapan PPKM menjadi level 2. Sehingga secara keseluruhan di Jawa dan Bali ada perkembangan yang cukup baik.
Sementara, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan Pandemi Covid-19 dalam masa PPKM Jawa-Bali ini sejak 23 Agustus hingga 30 Agustus 2021 menunjukkan perbaikan dan capaian yang sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari tren kasus konfirmasi secara Nasional yang turun hingga 90,4 persen.
“Dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 94 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (30/8).
Luhut memaparkan, jumlah kota/kabupaten yang masuk menjadi level 2 meningkat dari 10 menjadi 27, level 3 dari 67 menjadi 76, dan level 4 turun dari 51 menjadi 25 . Selain itu, untuk wilayah Jawa-Bali terdapat penambahan wilayah Aglomerasi yang masuk ke dalam Level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya.
“Sehingga dalam penerapan PPKM Jawa Bali wilayah yang masuk ke dalam Level 3 pada penerapan minggu ini adalah Aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya, sementara Semarang Raya turun dari level 3 ke level 2,” tuturnya.
Luhut melanjutkan, terdapat dua wilayah aglomerasi yang saat ini masih pada level 4, yakni Yogjakarta dan Bali. Untuk DIY, saya kira akan masuk ke level 3 dalam 1 minggu kedepan. Sementara itu, meskipun masih di level 4, Bali terus menunjukkan tren perbaikan dari waktu ke waktu, dan diperkirakan dapat turun ke level 3 pada beberapa waktu kedepan.
“Khusus untuk wilayah Bali, dalam arahan Presiden beliau meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan. Untuk itu, kami akan kembali turun ke lapangan untuk kembali melihat kendala yang dihadapi supaya tren perbaikannya dapat dipercepat,” ungkapnya.
Seiring dengan turunnya kasus dan banyaknya kabupaten kota yang turun level, Luhut menambahkan, pemerintah melihat pemulihan ekonomi berjalan cepat. Pemulihan yang cepat tercermin dari Survei Mandiri Institute yang menunjukkan peningkatan indeks belanja dan kunjungan ke tempat belanja di Jawa Bali.
“Selain itu, pemulihan juga terlihat dari mobilitas masyarakat untuk retail and recreation yang meningkat pesat,” pungkasnya.(ENK/JPG)
Tinggalkan Balasan