PTM Pekan Depan, Pelajaran Dikurangi

SERANG, BANPOS – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Alpedi, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), ada beberapa mata pelajaran yang tidak dilaksanakan, dan memprioritaskan pelajaran esensial. Hal tersebut, dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan, seperti mata pelajaran Penjaskes atau praktek olahraga.

Ia mengaku, untuk praktek olahraga di sekolah tidak dilaksanakan. Namun yang diajarkan hanya teori dan pelajaran yang esensial saja dalam pelaksanaan PTM yang direncanakan dimulai pekan depan nanti.

“Kaitannya dengan olahraga itu tidak diajarkan. Jadi membahasnya hanya pada pelajaran yang esensial saja, seperti pelajaran matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Inggris,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (2/9).

Alpedi mengatakan, untuk mata pelajaran olahraga disebut tidak mengalami kesulitan. Karena selama pembelajaran daring, siswa dihadapkan dengan pelajaran-pelajaran esensial yang dianggap cukup sulit.

“Itu kan mereka kesulitan dengan pelajaran-pelajaran tersebut (esensial), maka dipecahkan saat PTM nanti,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin menyebut selama tidak menimbulkan kerumunan tidak dipermasalahkan. Sehingga mata pelajaran olahraga bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Mengenai pelaksanaan olahraga di sekolah, selama tidak menimbulkan kerumunan tidak dipermasalahkan. Menurut saya selama tidak nampak kerumunan, itu tidak masalah, asalkan sesuai dengan protokol kesehatan saja,” jelasnya.

Berdasarkan pantauannya, sejumlah sekolah terutama tingkat SMP hampir seluruhnya siap melaksanakan PTM, baik SMP Negeri maupun SMP Swasta. Sebab, hasil dari tinjauannya sejauh ini, sekolah telah menyiapkan fasilitas atau sarana dan prasarana yang sesuai dengan aturan pemerintah.

“Sudah (siap PTM), karena kami juga tidak hanya menyiapkan muridnya saja. Tapi juga sarana dan prasarana harus sesuai dengan prokes,” terangnya.

Ia menegaskan, dalam pelaksanaan PTM pekan depan, seluruh sekolah harus benar-benar menerapkan dan memperketat protokol kesehatan. Mulai dari ruang kelas dan sebagainya, harus dipenuhi semuanya.

“Jangan sampai ada kerumunan. Termasuk jam masuk dan jam belajar,” tegasnya.

Berdasarkan instruksi Wali Kota Serang, pelaksanaan PTM mulai dilaksanakan pada 6 Septemer 2021. Dengan mengikuti acuan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait pelaksanaan PTM di beberapa daerah.

“Jadi Pemkot Serang mengikuti Surat Keputusan Bersama 4 Menteri sebagai acuan. Mudah-mudahan instruksi Gubernur (Banten) juga akan menyusul dalam waktu dekat ini,” tandasnya. (MUF/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *