Sekda Optimistis Investasi Akan Berkembang

LEBAK, BANPOS – Kabupaten Lebak kini siap jemput bola adanya iklim peluang investasi besar. Peluang ini tidak lain dampak dari beberapa hal pengungkit seperti akan dibukanya tol Serang-Rangkasbitung, reaktivasi jalur kereta api ke wilayah selatan, adanya Waduk Karian, ketersediaan pasokan sistem energi listrik dan potensi sumber daya pariwisata.

Kepada BANPOS, Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso meyakini tentang sejumlah peluang investasi yang bisa ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

“Kami yakinkan bahwa Investasi di Kabupaten Lebak ini sangat menjanjikan. Beberapa pengungkit dan potensi besar yang dimiliki Lebak makin menambah keyakinan kami, diantaranya faktor jarak kabupaten Lebak dengan DKI Jakarta kurang berkisar 70 Kilometer, keberadaan jalan tol Serang-Panimbang yang melintasi wilayah kabupaten Lebak dengan tiga pintu keluar di wilayah Lebak,” ujar Budi Santosa baru-baru ini.

Hal tersebut menurut Budi, akan memicu terkoneksinya dengan ruas jalan tol yang menuju Tangerang dan DKI Jakarta serta area Pulau Jawa.

Soal segera dibukanya jalan tol yang melintasi Lebak tersebut kini sedang tahap uji laik.”Yakni seksi 1 sepanjang 26,5 KM tol ini yang menghubungkan Serang-Rangkasbitung, saat ini memasuki tahap uji laik fungsi. Dan informasi yang kami terima akan diresmikan dalam waktu dekat ini,” kata Budi.

Pada bagian lain, Sekda Lebak pun menjelaskan potensi-potensi lainnya yang kini segera hadir untuk menunjang iklim investasi di Lebak, mulai dari reaktivasi jalur kereta api hingga keberadaan Waduk Karian.

“Jalur ganda rel kereta api Jakarta-Rangkasbitung; Reaktivasi jalur rel kereta api Rangkasbitung-Saketi-Labuan, Rangkasbitung-Saketi-Malingping-Bayah. Selain itu, pembangunan Waduk Karian dengan luas genangan mencapai 2.170 Hektar dan akan mampu menampung ±314,7 Juta M3 air yang akan menjadi sumber air baku bagi wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Raya. Juga potensi perikanan budidaya, serta sumber daya pariwisata potensial di masa depan,” jelasnya.

Budi Santoso juga menerangkan tentang Kota Baru Publik Maja yang merupakan satu dari 10 kota di Indonesia yang dikembangkan menjadi kota mandiri. “Bahkan Maja ini telah ditetapkan dalam RPJMN 2019-2024 sebagai ‘be creative district’ dengan dukungan infrastruktur berkelas nasional dan internasional,” ungkapnya.

Selain itu, ditunjang pula keberadaan Sistem jaringan energi listrik; Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Suralaya dan GITET lain di wilayah Banten yang menyuplai energi ke kawasan industri hingga ke Kabupaten Lebak.

Begitupun dukungan sumber daya air. Dan Lebak ini memiliki tiga daerah aliran Sungai (DAS) besar, yaitu Ciujung, Ciliman dan Cimadur. Dan nantinya Waduk Karian pasca operasi potensial untuk pengembangan sektor perikanan, sumber air baku, irigasi, dan pariwisata.

“Juga dari aspek hidrogeologi, terdapat pula sumber air bawah permukaan, seperti air tanah yang terbagi ke dalam dua sumber cekungan air tanah, yaitu cekungan air tanah Malingping dan Serang-Tangerang,” terang Budi.

Selain itu, yang juga menunjang investasi, kata dia, masih luasnya ketersediaan lahan yang relatif lebih murah dibanding kawasan di Jabodetabek.

“Lebak ini dekat dengan kawasan Jabodetabek, ini potensial untuk menangkap peluang bagi kita. Apalagi di kita masih banyak lahan murah untuk pengembangan industri, ditambah tenaga kerja juga berlimpah dan UMR yang relatif termurah di banding Jabodetabek,” paparnya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *