Masih Tinggi, Banten Diminta Tekan Kasus Stunting

SERANG, BANPOS – Provinsi Banten masuk dalam peringkat 9 secara nasional atau diangka 24,11 persen untuk kasus stunting. Dan pada empat tahun mendatang diharapkan angkanya dapat turun.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Hari Nur Cahya Murni dalam Sosialisasi dan Implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Gubernur KP3B Curug, Kota Serang Jumat (3/8)

Ia mengungkapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menargetkan pada tahun 2024 prevalensi stunting Nasional turun menjadi 14 persen. Saat ini prevalensi stunting Indonesia secara global berada di posisi 108 dari 132 negara.

“Penyebab stunting adalah masalah asupan gizi dan status kesehatan. Provinsi Banten saat ini berada pada posisi 9 Nasional atau di angka 24,11 persen. Pada tahun 2024 harus turun menjadi 14 persen,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara Asda Banten M Yusuf, Kepala Bappeda Banten, Mahdani dan para Kepala OPD Pemprov Banten, serta Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten atau yang mewakili.

Semetara itu ditempat yangb sama, Pelaksana tugas (Plt) Sekda Banten Muhtarom menegaskan pemprov berkomitmen dalam penurunan dan pencegahan stunting. Dari tahun ke tahun, stunting mengalami turun.

“Pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, orang per orang atau keluarga” ungkapnya

Dikatakan, dalam hal pencegahan dan penurunan stunting di Provinsi Banten, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy memiliki komitmen yabg tinggi, tertuang dalam visi dan misi beliau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten yang selanjutnya dipertegas dalam peraturan gubernur serta disinkronkan dengan program Kementerian.

“Pemprov Banten berkomitmen bagaimana generasi mendatang menjadi generasi yang kuat. Dari tahun ke tahun, stunting di Provinsi Banten turun,” ungkap Muhtarom.

Dijelaskan, prevalensi stunting di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten pada kisaran
14 persen hingga 38 persen. Untuk Provinsi Banten prevalensi stunting ada dikisaran 23, 4 persen, lebih baik dibanding rata2 nasional yg berada di angka 27,7 persen. (RUS/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *