Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, mendapat curhatan dari para nelayan pesisir Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, saat dirinya menyambangi dan berbincang langsung dengan para nelayan.
Pasalnya tempat perahu nelayan bersandar terancam digusur oleh ekspansi beberapa industri yang masuk ke Kota Cilegon.
Salah satu nelayan, Subki mengatakan Tanjung Peni menjadi tempat untuk mengais nafkah para nelayan demi menghidupi anak istrinya. Kemudian ia meminta Pemkot Cilegon untuk dapat memperjuangkan ladang mencari nafkah mereka.
“Kami berharap kepada bapak Wakil Walikota Cilegon (Sanuji-red), untuk dapat memperjuangkan Tanjung Peni supaya tidak dijadikan industri,” keluh Subki kepada Sanuji ketika ngobrol santai bersama nelayan lainnya, Jumat (10/9).
“Harapan kami, mudah-mudahan kami orang nelayan ada tempatnya, karena kan disini kondisinya genting, informasinya mau digusur. Jadi nanti kami mau dimana mencari nafkah,” tuturnya.
Mendengar curhatan tersebut, Sanuji mengatakan akan berusaha mempertahankan harapan para nelayan. Karena kata dia, para nelayan di Tanjung Peni merupakan nelayan warga asli Cilegon, dan bukan dari luar Cilegon.
“Saya bertemu langsung bersama dengan nelayan di Tanjung Peni. Mereka para nelayan tentunya asli warga Cilegon, Kelelet dan sekitarnya,” tuturnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan