SERANG, BANPOS- Sebanyak 65 persen peserta didik di SMP Negeri 17 Kota Serang telah mengikuti vaksinasi tahap pertama. Jumlah tersebut meleset sedikit dari target yang sebelumnya ditetapkan, yakni sebanyak 70 persen peserta didik telah divaksin.
Kepala SMP Negeri 17 Kota Serang, Abdul Rohman, mengatakan bahwa pada Senin (13/9), pihaknya telah berhasil menggelar vaksinasi massal bagi para peserta didiknya. Dari 710 peserta didik, 484 diantaranya setuju untuk mengikuti vaksin.
“Yang setuju vaksin 484 siswa dan yang terdaftar vaksin 475 siswa. Sedangkan yang telah mengikuti vaksin sebanyak 465 siswa. Jumlahnya 65 persen telah divaksin, dan target 70 persen,” ujarnya kepada BANPOS.
Menurut Abdul Rohman, seharusnya sebanyak 475 peserta didik yang mengikuti vaksinasi. Namun saat dilakukan skrining, ternyata 10 peserta didiknya memiliki penyakit penyerta sehingga tidak bisa divaksin.
“Iyah jadi memang seharusnya 475. Cuma memang setelah diskrining, 10 siswa memiliki penyakit bawaan. Jadinya mereka tidak bisa ikut dalam vaksin ini,” tuturnya.
Ia mengatakan, meskipun 35 persen peserta didiknya belum divaksin, mereka tetap berkesempatan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Yang penting, orang tua mereka memberikan izin untuk mengikuti PTM.
“Tetap tatap muka walaupun belum divaksin. Dengan syarat, orang tuannya mengizinkan. Tatap muka bukan karena divaksin, tetapi karena mendapat persetujuan orang tua,” ungkapnya.
Untuk metode PTMnya sendiri, Abdul Rohman menuturkan bahwa sekolahnya akan menerapkan sif pagi dan siang, serta sif pekan satu dan dua. Selain itu, peserta didiknya pun akan diklasifikasikan menjadi absensi nomor urut ganjil dan genap.
“Ada 710 peserta didik, nanti setengahnya atau 355 peserta didik akan PTM dan setengahnya lagi pendidikan jarak jauh (PJJ) pada pekan pertama. Pada pekan kedua akan ditukar. Lalu dari 355 peserta didik yang PTM, akan dilakukan pula sif pagi dan sif siang,” jelasnya.
Salah satu siswa SMP Negeri 17 Kota Serang yang menjadi peserta vaksin, Oktavian, mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali divaksin. Namun ia mengaku tidak takut untuk ikut vaksinasi.
“Ini kali pertama saya divaksin, setelah divaksin juga tidak merasakan apa-apa,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa vaksinasi yang diikutinya selain untuk menjaga kekebalan tubuh, dirinya juga mengaku ingin cepat belajar tatap muka di sekolah. “Supaya sehat dan bisa belajar di sekolah lagi,” tandasnya. (DZH/AZM)
Tinggalkan Balasan