SERANG, BANPOS – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung dan Cidurian (BBWSC3) Direktorat Sumber Daya Air pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menilai pembangunan long storage Kalimati di Kecamatan Pontang dan Tirtayasa, Kabupaten Serang sangat bermanfaat untuk suplai air baku bagi masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya tetap melanjutkan pembangunan tersebut.
Kepala BBWSC3, I Ketut Jayada mengatakan, long storage itu nantinya akan menampung air terutama saat musim hujan untuk nantinya disuplai pada musim kemarau. Karena seperti diketahui, daerah utara Kabupaten Serang sangat kesulitan air jika musim kemarau meliputi Kecamatan Pontang dan Tirtayasa bahkan sampai Tanara.
“Jadi kami bertekad melanjutkan terus (pembangunan long storage), karena ini merupakan aspirasi dari ibu Bupati Serang,” ujar Ketut Jayada, usai Rapat Koordinasi Revitalisasi Kalimati di Kecamatan Pontang di Aula KH Syam’un Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Rabu (15/9).
Hadir pada rapat tersebut, Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan Kabupaten Serang, Nanang Supriatna, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Okeu Oktaviana, perwakilan OPD terkait lainnya dan jajaran BBWSC3 Direktorat Sumber Daya Air pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Diketahui, Long storage merupakan bangunan penampung air yang berbentuk memanjang yang berfungsi menyimpan luapan aliran permukaan dan curah hujan sebagai sumber irigasi suplementer pada musim kemarau. Kaitannya dengan penolakan warga, pihaknya akan terus berupaya menjelaskan kepada masyarakat bahwa proyek tersebut sangat bermanfaat.
“Sebenarnya dari kemarin saya sampaikan pengertiannya sodetan ini merupakan suatu intake yang ada pintu airnya. Sehingga air tidak bisa seenaknya masuk ke dalam long storage, ada tiga pintu yang mengontrol,” jelasnya.
Ketut menegaskan, pihaknya tidak akan memasukan air dari sungai Ciujung apabila kualitas air di Ciujung jelek. Menurutnya, air akan dimasukan ke long storage jika kondisinya bagus seperti pada saat musim hujan.
“Kalau pada saat musim kemarau kan jelek kondisinya, kita tidak akan masukkan, kita mempergunakan simpanan yang ada,” ucapnya.
Ia menjelaskan, proses pembangunan long storage dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan di 2019 dan saat ini sedang dilakukan pembangunan tahap kedua.
“Totalnya 8 kilometer, kita baru mencapai tiga kilometer,” kata Ketut.
Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan Kabupaten Serang, Nanang Supriatna mengatakan bahwa adanya long storage ini untuk membantu penyediaan air baku di wilayah Pontang, Tirtayasa dan Tanara. Adapun untuk pengolahan airnya, nanti akan bekerjasama dengan PDAM.
“Jadi ini tujuannya kebaikan untuk warga masyarakat, ketika dulu itu mencari air baku untuk minum di Pontang Tirtayasa itu susah,” ujarnya.
Nanang juga menanggapi adanya isu air dari sungai Ciujung lama yang tercemar ketika kemarau akan dimasukan ke long storage. Ia menegaskan hal itu adalah salah.
“Tadi (sudah) dipaparkan oleh balai besar bahwa secara teknis, ada berupa pipa yang akan memasukan air baku yang bersih dari Ciujung ketika naik dan notabene tingkat pencemarannya sedikit ke long storage,” terangnya.
Sedangkan ketika musim kemarau yang tingkat pencemarannya berat, dipastikan airnya tidak masuk ke long storage secara elevasi.
“Dan itu dikuatkan oleh pintu-pintu, nah ini kami akan sampaikan oleh Pemda agar warga masyarakat mengerti,” tandasnya.(MUF/PBN)
Tinggalkan Balasan