LEBAK, BANPOS – Tersendatnya saluran air PDAM Tirta Multatuli ke rumah konsumen, membuat geram warga. Sebab itu, diharapkan DPRD Lebak tidak tinggal diam dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tersebut. Sebab, diakui oleh warga, dengan tidak mengalirnya air PDAM membuat sengsara, dikarenakan banyak pekerjaan yang terbengkalai dan terhambat sebab tidak ada air
Salah seorang warga pelanggan PDAM Tirta Multatuli di Rangkasbitung, Dewi, meminta DPRD Lebak juga tidak tinggal diam. “Kami minta DPRD Lebak tidak tinggal diam. Kami sudah sangat sengsara karena tidak ada air. Tolong pak, anda (DPRD-red) sebagai wakil kami tolong ambil tindakan yang tegas,” ujarnya.
Dikatakannya, kehidupan keluarganya sehari-hari sudah sangat kesulitan air, sehingga, terpaksa setiap hari dirinya harus membeli air sulingan.
“Kalaupun ada airnya selalu keruh. Bahkan sekarang sudah 10 hari tak mengalir. Jadi terpaksa saya membeli air galon untuk kebutuhan masak, mandi dan nyuci. Karena air itu kebutuhan sehari-hari. PDAM itu badan usaha pemerintah daerah, jadi harus profesional dong. Kenapa PDAM Tirta Multatuli seperti terkesan menyepelekan, padahal kami pelanggan dan bayar rutin. kami sengsara, harusnya mereka ditindak secara hukum,” ujarnya geram.
Sementara itu, pelanggan lainnya, Miftah, juga meminta agar pemerintah turun tangan menyikapi persoalan air PDAM ini.
“Saya minta Bupati Lebak turun tangan. Kasihan kami, kami juga warga yang butuh dikasihani. Tapi selalu susah air setiap hari, kita malu harus ambil air ke orang lain, meminta minta terus,” keluhnya.
Menanggapi hal ini, Ketua PP Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala), Nukman Paluti, menyebut, pastinya semua persoalan itu ada penyebabnya, dan pihaknya meyakini adanya masalah yang belum dibuka ke publik terkait seringnya air PDAM tersebut mati.
“Saya yakini semua masalah pasti ada penyebabnya, pasti ada juga yang belum dibuka kepada publik kenapa penyebab air ini sering kali mati,”ujarnya, Senin (27/9).
Ia mengaku miris melihat warga sengsara karena kelangkaan air, dan kalaupun ada airnya selalu keruh. Hal ini sangat mengkhawatirkan kesehatan masyarakat. Untuk itu, ia juga meminta agar pemerintah turun tangan dalam persoalan ini.
“Kami juga khawatir ini merembet ke mana-mana, khususnya kepada kesehatan warga. Apalagi kita masih dalam kondisi pemulihan dan pemutusan mata rantai Covid -19. Kasihan warga sudah banyak sengsaranya. Ini juga menjadi perhatian Pemda Lebak untuk mendengarkan keluhan warganya,” kata Nukman.
Oleh karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melayangkan surat audiensi agar persoalan PDAM Tirta Multatuli itu segera ada titik terang. “Dimana penyebabnya, apa penyebabnya nanti kita buka ke publik. Karena publik berhak tahu dan wajib tahu,” tegasnya.
Terkait ini, beberapa waktu lalu, Ketua Komisi II Dana Ukon sempat menyampaikan pihaknya akan segera memanggil pihak PDAM Tirta Multatuli untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Pasalnya, banyak keluhan masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM terkait soal sering macetnya pendistribusian air PDAM ke pelanggan.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan