SERANG, BANPOS – DPRD Kota Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan gedung terpadu RSUD Kota Serang, untuk memastikan pembangunan tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam sidak tersebut, didapati bahwa pembangunan sedikit meleset dari target mingguan, meskipun diakui masih dapat dikejar.
Berdasarkan pantauan, sidang tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, dan didampingi oleh seluruh anggota Komisi IV DPRD Kota Serang. Mulanya, rombongan wakil rakyat tersebut ingin meninjau langsung lokasi pembangunan. Namun karena proses pembangunan sedang berjalan aktif, rombongan tersebut akhirnya melakukan koordinasi di ruang rapat RSUD.
Dalam koordinasi tersebut, mulanya Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mencecar berbagai pertanyaan tentang progres pembangunan. Sebab berdasarkan jadwal, seharusnya pembangunan secara fisik sudah lebih dari yang terlihat secara langsung. Bahkan, Budi mengaku pesimistis jika pembangunan bisa selesai sesuai dengan kontrak.
Pihak kontraktor pun menyampaikan penjelasan terkait dengan melesetnya progres pembangunan sesuai dengan jadwal. Menurutnya, pada mula pembangunan dilakukan, pihaknya dihadapkan pada persoalan banyaknya instalasi bawah tanah di lokasi pembangunan, seperti kabel hingga pipa saluran air.
“Jadi ketika kami gali untuk memasang pancang, ternyata ada banyak instalasi di bawah tanahnya. Ada kabel listrik, lalu pipa air. Jadi kami selama seminggu lebih mengurus terkait dengan hal tersebut, pipa yang bocor, kabel yang putus. Itu juga sebenarnya berbahaya,” ujar Pimpinan Proyek, Ariyadi, Kamis (7/10).
Diakui olehnya, pembangunan tersebut meleset sebesar 3,5 persen dari yang seharusnya. Sebab jika mengacu pada jadwal, minggu ini persentase pembangunan sudah masuk di angka 16,5 persen. Pihaknya pun telah mempersiapkan upaya untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Kami minggu ini akan membawa tambahan pekerja bangunan sebanyak 50 orang, termasuk dari arsitektur juga. Lalu kami juga akan melakukan shift kerja, sehingga pekerjaan bisa dilakukan selama 24 jam non-stop,” ungkapnya.
Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, diwawancara seusai sidak mengatakan bahwa berdasarkan persentase pekerjaan yang dilakukan oleh PT Somba Hasbo, hingga saat ini proyek senilai Rp48 miliar tersebut baru mencapai 13 persen.
Padahal menurut Budi, seharusnya progresnya sudah mencapai 16,5 persen. “Jadi ada sekitar 3 persen yang menjadi kendala,” ujarnya kepada awak media, Kamis (7/10).
Oleh karena itu, ia menekankan kepada pihak kontraktor agar proyek tersebut dapat menunjukkan progres yang lebih baik dalam tujuh hari ke depan. Dengan begitu pihaknya bisa optimistis pengerjaannya dapat sesuai dengan kontrak.
“Kalau misalkan per tujuh hari ke depan itu masih kurang, kami akan pesimis. Tapi, kalau progresnya naik, kami optimistis bisa selesai sesuai target. Kalau perminggunya progres kurang kami pesimis,” ucapnya.
Menurutnya, apabila proyek pembangunan gedung terpadu tersebut tidak mencapai target, maka bantuan yang dari Pemerintah Pusat yakni DAK akan dikembalikan. Sehingga untuk penyelesaiannya, akan menjadi beban APBD Kota Serang.
“Makanya jangan sampai nanti tidak mencapai targetnya, karena akan jadi beban kita kalau tidak selesai,” tandasnya.(DZH/ENK)
Tinggalkan Balasan