Harga Gas Melon Kembali Melebihi HET

LEBAK, BANPOS – Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) DPC Lebak kembali menyikapi peredaran Gas Elpiji melon Tiga Kilogram bersubsidi yang dituding kini harganya sudah kembali melambung dari aturan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pihaknya juga berharap agar aparat penegak hukum (APH) agar proaktif turun tangan terkait masalah kecurangan harga pada hak warga tak mampu ini.

Kepada BANPOS, Ketua DPC Lebak E Rohman menyebut hasil pantauan lapangannya telah ditemukan keberadaan HET di luar batas untuk LPG Melon. Menurutnya, hal tersebut terjadi di beberapa wilayah Lebak zona enam, itu harganya sudah jauh mengangkangi HET.

“Ini hasil pantauan dan investigasi kami di lapangan. Harganya jauh melambung untuk di Kecamatan Cileles, Gunungkancana, Cikulur dan Banjarsari. Harganya melebihi HET, berkisar Rp 24 hingga 37 ribu. Untuk itu saya minta kepada APH untuk proaktif dan segera turun melakukan sidak dan membongkar para oknum mafia gas subsidi yang mendzolimi peredaran gas melon subsidi itu,” ujar Rohman, Selasa (12/10).

Dikatakannya, persoalan gas subsidi dijual melebihi HET ini jelas telah mencurangi hak warga kurang mampu yang harus diberi keadilan ekonomi.

“Ada hak warga miskin dan kurang mampu yang harus dibela keadilannya, mereka harus dibela. Aparat harus turun tangan, jangan biarkan ada oknum mencari keuntungan di atas derita warga miskin,” ujar Rohman.

Kata dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di beberapa wilayah lain. Dan apabila hal tersebut masih terjadi juga di tingkatan agen dan pangkalan, pihaknya akan laporkan kasus tersebut ke ranah hukum.

“Kami akan terus pantau. Apabila ini terjadi secara sistemik masif di tingkatan agen dan pangkalan, jelas ini kami segera dilaporkan ke pihak APH,” paparnya.

Sementara, seorang warga Kecamatan Cikulur, Aswami membenarkan bahwa dirinya harus merogoh kocek lebih dalam, artinya ia harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan gas melon yang sudah disubsidi pemerintah itu.

“Ya betul, saya juga beli Rp27 ribu. Kalau begini caranya buat apa kita beli elpiji yang katanya disubsidi oleh pemerintah untuk rakyat, terus subsidi tersebut buat siapa kalau harganya aja melambung tinggi seperti ini,” ungkapnya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *