Pembangunan SMKN Kalanganyar Minim Koordinasi

LEBAK, BANPOS – Camat Kalanganyar, Cece Saputra meninjau lokasi pembangunan gedung SMK I Kalanganyar di Kampung Rangkong, Desa Aweh. Ia menilai pembangunan gedung sekolah yang dibiayai dari APBD Provinsi Banten itu minim koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa.

Kegusaran Cece timbul saat ia meninjau langsung lokasi pembangunan gedung SMK di kampung setempat dengan sejumlah pejabat kecamatan lainnya, Kamis (28/10). Cece menyayangkan minimnya koordinasi lantaran lahan proyek pembangunan SMK 1 itu berada di damping aliran Sungai Cikatapis yang rentan terhadap keselamatan.

“Kita mendukung, tapi kita juga menyayangkan minimnya koordinasi pembangunan gedung sekolah itu, terlebih lokasinya ini rentan karena berada di damping sungai Cikatapis,” kata Cece, kepada wartawan, Kamis (28/10).

SMK 1 Kalanganyar yang berdiri sejak tahun 2011 dengan status filial dengan SMK 2 Rangkasbitung, memiliki 293 siswa sekarang ini. Adapun untuk teknis Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) nya sekolah itu menumpang di sejumlah sekolah dan terakhir (saat ini) di sekolah SDN 1 Cikatapis.

Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Pemprov Banten hingga akhirnya mendapatkan pembangunan sekolah baru dengan nilai kontrak Rp 2,5 miliar lebih dari APBD Banten 2021. Cece bersyukur dengan adanya pembangunan SMK I tersebut.

“Untuk memfasilitasi pendidikan masyarakat alhamdulilah dibangun. Tapi, saya sangat menyayangkan soal minimnya koordinasi. Apalagi di lahan itu terdapat aliran sungai yang artinya rentan longsor dan bahaya lainnya,” ungkapnya.

Menurutnya, koordinasi antara pihak berkepentingan soal pembangunan terlebih lagi gedung sekolah dinilai penting. Cece mengaku tidak mengetahui soal pembangunan SMK yang dekat dengan sungai Cikatapis itu dianalisa atau tidak.

“Penting rasanya koordinasi dari pihak terkait. Soal di pinggir sungai dianalisa atau tidaknya kita tidak tahu. Nah, coba kalau ada apa-apa yang disalahkan pemerintah kecamatan,” ujarnya.

Seorang guru SMK 1 Kalanganyar, Zulfa mengaku pihaknya tidak mengetahui kalau proses pembangunan sekolah itu sudah mencapai proses pembuatan pondasi.

“Kita juga tidak tahu, alat berat tiba-tiba sudah ada di lokasi saja begitupun pemasangan pondasi,” katanya.

Adapun soal pembangunan gedung sekolah tersebut, ia menyatakan bahwa sepengetahuannya pihak sekolah itu tinggal menerima kunci.

“Terkait pembangunan sekolah tersebut, pihak sekolah tinggal menerima kunci, segala sesuatunya dikerjakan pihak pemerintah provinsi Banten,” ujarnya.

Soal koordinasi antara pihak terkait dengan pemerintah kecamatan khususnya camat seperti apa teknisnya, Zulfa pun mengaku tidak mengetahui.

“Melihat dari papan informasi rampungnya sekolah itu 67 hari sejak dilaksanakan, awal Januari mungkin sudah bisa digunakan. Dan untuk saat ini kita saat ini masih menginduk di SMK 2 Rangkasbitung,” imbuhnya

Sementara seorang mandor pembangunan gedung SMK I Kalanganyar Sulaiman mengaku tidak mengetahui soal izin pembangunan ataupun lainnya.

“Saya hanya pekerja saja disini. Soal izin benar-benar tidak tahu,”katanya.

Hingga berita ini dilansir, BANPOS belum mendapat konfirmasi dari pihak pelaksana pembangunan gedung SMK Negeri 1 Kalanganyar.(CR-01/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *