SERANG, BANPOS – Perserang resmi melaporkan dugaan praktim mafia sepakbola dalam pertandingan Liga 2 yang dilakukan sejumlah pihak dan melibatkan pemainnya, Kamis (28/10). Laporan disampaikan kepada PSSI setelah sebelumnya manajemen Perserang memberhentikan dengan tidak hormat lima pemain dan seorang pelatih.
Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, berdasar sejumlah informasi, pengakuan dan barang bukti yang dimilikinya, manajemen Perserang melaporkan inidikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola.
Babay melanjutkan, Perserang melaporkan kondisi yang terjadi di Perserang dalam rangka meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini.
“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata Jibay.
Menurut Jibay, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan yang dimaksud diindikasikan telah dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.
“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,” kata Babay.
Berdasar bukti berikut pengakuan dari pemain dan pelatih, kata Babay, maka kemudian Perserang Serang telah melakukan tindakan tegas kepada lima orang pemain dan seorang pelatih kepala Perserang. Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Sedangkan pelatih adalah PW.
“Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang,” jelas manajer yang populer disapa Jibay itu.
Dengan kehilangan sejumlah pemain pentingnya untuk mengarungi lanjutan Liga 2 musim ini, Jibay mengaku Perserang sangat dirugikan. Meski demikian, Jibay mengaku lebih menjunjung tinggi integritas sepakbola ketimbang mempertahankan punggawa yang merusaknya.
“Kondisi ini sangat merugikan Perserang, tapi kami tetap harus berani dan tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang bisa merusak integritas sepakbola. Dan semua ini kami laporkan agar memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola,” tegas Jibay.
“Kami berterima kasih kepada pemain dan ofisial Perserang dan juga Balsing, yang turut serta memerangi hal-hal yang merusak integritas sepakbola,” imbuhnya.
Selanjutnya, Jibay mewakili seluruh manajemen Perserang mengajak seluruh elemen suporter dan masyarakat Serang untuk mendukung Perserang serta menjadikan kejadian ini sebagai titik awal untuk Serang Bangkit.
“Kami memohon doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Serang agar Perserang bisa meraih hasil sesuai harapan dalam panjutan Liga 2 musim ini,” pungkas Jibay.
Sementara itu, Kapten Perserang, Idang Novriza Ali mengaku terkejut dengan situasi yang terjadi di tubuh Perserang. Namun, pemain bertahan itu menyerahkan seluruh keputusan kepada manajemen Perserang. Sebagai pemain, Idang menyatakan, dirinya bersama punggawa Perserang lainnya hanya akan fokus pada pertandingan yang akan dihadapi.
“Pekan depan kita harus menjalni putaran kedua dengan menghadapi PSKC Cimahi, kita akan fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan itu. Sedangkan urusan pemain yang akan dipertahankan atau tidak, itu urusan manajemen,” singkat Idang ketika dikonfirmasi, kemarin.
Terpisah, mantan Pelatih Perserang membantah dirinya terlibat dalam praktik pengaturan skor. Dia mengaku tidak dipecat, emlainkan mengundurkan diri dari Perserang. Pengunduran dirinya juga tidak terkait dengan isu praktik pengaturan skor yang melibatkan anak asuhnya.
“Memang saya mendapat informasi ini (tentang dugaan pengatraun skor, red) dari salah satu pemain. Tetapi info ini saya keep karena saya berpikiran sebagai pelatih waktu itu kita harus fokus lawan Badak Lampung dan tidak mau terjadi kericuhan dalam team,” kata Putut.
Namun, lanjut Putut, pemikirannya ternyata dianggap salah oleh managemen dan dikiranya menutup-nutupi hal buruk yang terjadi dalam tim.
“Saya tahu info itu beberapa hari sebelum lawan Badak Lampung. Tetapi ternyata pemain sudah mulai bermain curang sejak lawan RANS Cilegon FC,” kata Putut.
“Saya mundur karena hasil kurang maksimal di dua laga terakhir, bukan karena saya ikut dalam pengaturan skor,” pungkas Putut.
Diberitakan sebelumnya, menjelang putaran kedua Liga 2, Perserang Banten mencoret pelatih dan lima orang pemainnya. Saat ini manajemen Laskar Singandaru sedang berburu pelatih sekaligus pemain pengganti yang akan menambah kekuatan Idang Novriza Ali cs untuk mengarungi putaran berikutnya.
Manajer Perserang, Babay Karnawi menyatakan, selain pelatih Putut Widjanarko, lima pemain yang dicoret adalah Ade Ivan Hafilah, Ivan Julyandhi, Eka Dwi Susanto, Aray Suhendri dan Fandi Edi. Berikut Putut, kelima pemain itu diputus kotrak terhitung sejak Rabu (27/10) kemarin.
“Berdasarkan evaluasi yang kami lakukan setelah putaran pertama berakhir, kami memutuskan untuk mencoret pelatih dan lima orang pemain,” kata manajer yang populer disapa Jibay itu, kemarin.
Tinggalkan Balasan