Penetrasi Asuransi jadi PR Sekaligus Peluang Buat Industri Asuransi

JAKARTA, BANPOS – Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menilai penetrasi asuransi di Indonesia yang masih minim menjadi Pekerjaan Rumah (PR) sekaligus potensi besar bagi industri asuransi.

“Jika melihat keseluruhan kita melihat sampai kuartal II 2021 penetrasi asuransi masih di kisaran angka 3,11%. Tentu ini menjadi PR dan potensi bagi kita semua, (penetrasi) masih kecil artinya potensi masih banyak untuk sama-sama kita kembangkan,” ujar Ketua Umum DAI Tatang Nur Hidayat dalam acara Indonesia Best Insurance Awards 2021 yang digelar Warta Ekonomi secara virtual di Jakarta, kemarin.

Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk mengembangkan potensi dan penetrasi asuransi, perusahaan asuransi perlu masuk ke ranah digital. Apalagi pada era pandemi Covid-19 seperti saat ini, digitalisasi sudah merupakan keniscayaan yang harus dilakukan pelaku usaha.

“Dalam kondisi saat ini beberapa perusahaan mencatat kinerja beragam tapi secara keseluruhan mengalami peningkatan pertumbuhan perbaikan. Dan juga era digital pada era pandemi ini, digitalisasi makin penting dan perannya makin besar serta menjadi salah satu faktor pendorong perekonomian termasuk juga pertumbuhan di industri asuransi,” paparnya.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menumbuhkan kesadaran akan asuransi khususnya terhadap asuransi jiwa dan kesehatan. “Semoga hal itu dapat kita manfaatkan dan optimalkan dengan baik dengan terus menjaga kualitas pelayanan perasuransian terhadap kepercayaan yang telah diberikan masyarakat,” tukasnya.

Namun, dia bilang, tentu semua ini tetap harus mengedepankan kaidah kehati-hatian karena perusahaan asuransi harus memastikan terpenuhinya kewajiban di masa yang akan datang.
Senada, Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad mengungkapkan, meningkatnya kesadaran masyarakat akan asuransi telah membuat industri ini berhasil keluar dari tekanan pandemi Covid-19.

Terbukti, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa sampai Agustus 2021 tetap moncer yakni mencapai Rp121,2 triliun, tumbuh 10,6 persen (yoy). Sementara itu pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum sampai Agustus 2021 mencapai Rp50,2 triliun atau meningkat 1,8 persen (yoy).

Peningkatan itu membuat Warta Ekonomi tertarik mengadakan penelitian untuk melihat diantara pertumbuhan hebat ini siapa perusahaan-perusahaan yang berhasil memberikan kinerja baik.
“Untuk itu Warta Ekonomi mengapresiasi terhadap para pemenang award yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan kami atas nama Warta Ekonomi mengucapkan selamat kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan kinerja baik, prestasi yang bagus di asuransi,” ucap Fadel.(ENK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *