TANGERANG, BANPOS – Anak di bawah umur berusia 15 dan 16 tahun, korban pencabulan yang dilakukan oleh “guru ngaji” di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang mendapat intimidasi. Intimidasi tersebut didapat dari keluarga terduga terlapor atau keluarga Sa.
Paman korban anak yang berusia 16 tahun, F mengatakan ancaman itu sering diterima oleh keponakannya. Apalagi, setelah diketahui perkara ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.
“Sering dan dia (terlapor) sempat nantangin. Kata dia ‘mana ini katanya lapor Polres kok nggak dateng-dateng suratnya (surat pemanggilan),” ujarnya, Selasa, (2/11).
Intimidasi serupa kata F juga didapatkan dari istri dan adik terduga terlapor. Bahkan, korban dituding sebagai perebut suami orang. “Diancem juga sama bininya. Terus kata adeknya, keponakan saya dikatain ngerebut suami orang,” kata F.
Selain itu, kata F nomor telepon keponakannya itu pun disebar oleh orang tak dikenal. Sampai, ada beberapa orang yang tak dikenal menawari keponakan itu untuk melakukan tindakan bejat.
“Terus nomor keponakan saya juga kesebar sama om-om. Awalnya kan temennya, kedua baru keponakan saya. Banyak om-om yang nge-bel (telepon) bisa nggak ini itu ayokk. Gituu,” ungkapnya.
F mengatakan Sa juga mengancam bakal melaporkan balik dengan tuduhan telah mencemarkan nama baiknya. “Dia ancem, ‘belum aja saya lapor balik karena sudah mencemari nama baik, kita tunggu tanggal mainnya,” kata F meniru ucapan Sai.
Selain itu, Sai juga sempat mengutarakan ucapan yang berbau ancaman kalau dia dapat melukai seseorang tanpa menyentuh. Hal ini pun diartikan oleh keluarga korban dengan ilmu hitam atau santet. Bahkan dia menyebut nama pejabat tinggi Polri sering mengaji di tempat dia.
“Anda bodoh berani bermain dengan kita (tiru ucapan terduga pelaku). Terus dia (terlapor) bilang bisa melukai tanpa menyentuh,” kata F.
Namun, setelah surat pemanggilan dari kepolisian datang terkait dugaan kasus pencabulan ini, Sa beserta keluarga tak berkutik. Tapi katanya dia berencana bakal menyewa pengacara untuk mendampinginya.
“Nah pas tau surat polisi mau dateng, nggak ada yang diteror. Terus pas panggilan dia nggak balik itu, dia bilang mau pakai lawyer, ya silakan,” ungkap F. (IRFAN/MADE)
Tinggalkan Balasan