Pejabat Daerah Terbitkan Buku Akuntansi Sektor Publik

SERANG, BANPOS- Sejumlah pejabat daerah di Provinsi Banten menerbitkan buku akuntansi sektor publik. Dalam penyusunannya, mereka juga melibatkan akademisi yang berkecimpung dalam dunia akuntansi.

Mereka yaitu Asda III Kabupaten Pandeglang, Kurnia Satriawan, Kasi peningkatan kapasitas lingkungan hidup pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ati Rubianti. Selain itu, para pejabat itu juga berkolaborasi dengan akademisi diantaranya Dadan Ramdhani, Rd Willi Fatimaleha, Yanti, Ai Hendrani,
Ratih Purnamasari, Soleh Fudin dan Akbar Maulana Pujangga dari sektor praktisi.

Asda III Kabupaten Pandeglang, Kurnia Satriawan, mengungkapkan bahwa sebagai birokrat Pemda, dituntut untuk menyajikan pelaporan keuangan yang tepat guna. Akan tetapi, pelaporan tersebut tidak hanya sebatas sampai wajar tanpa pengecualian (WTP) saja.

“Harus tepat sasaran bagi para penampil pemerintah, sekaligus kepada wakil rakyat yang memiliki mekanisme, buku ini menjadi referensi sebagai proses bagaimana menyajikan pelaporan keuangan yang tepat guna dan diterima oleh masyarakat,” ujarnya, Senin (1/11).

Ia menegaskan, pelaporan keuangan adalah sebuah bentuk pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban bagaimana memakai dan mengelola keuangan sesuai dengan ilmu akuntansi.

“Berangkat dari akuntansi sektor publik, buku ini sebetulnya lebih kepada pemberian pemahaman. Karena secara teknis dikatakan bahwa akuntansi adalah suatu proses untuk melakukan pengumpulan, pencatatan, mengklasifikasikan, menganalisis dan membuat laporan keuangan,” jelasnya.

Kurnia mengatakan, melalui buku tersebut, diharapkan dapat menjadi referensi bagi para birokrat dan perwakilan rakyat untuk menyusun pelaporan keuangan yang memuat informasi. Sehingga dapat menciptakan kepercayaan masyarakat saat membaca pelaporan keuangan pemerintah.

“Masalahnya sekarang bagaimana kita menciptakan trust kepada masyarakat. Kalau Masyarakat percaya, maka laporan keuangan juga akan dipercaya, mudah-mudahan buku ini banyak diminati, dimengerti dan bisa dipahami,” tandasnya.

Kasi peningkatan kapasitas lingkungan hidup pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ati Rubianti, mengungkapkan bahwa dalam pemerintahan harus paham terkait dengan anggaran. Kemudian, kaitannya dengan akuntansi sektor publik, ia berharap seluruh pelayanan administrasi di pemerintahan tersistem dan dilaksanakan secara daring.

“Dalam pemerintahan, kita dituntut harus paham anggaran. Pada dasarnya, hal itu berfungsi untuk memanajemen keuangan dan masalah lainnya, dan dalam buku ini dikulik bagaimana menjadi akuntan pemerintah,” tuturnya.

Ia mengungkapkan bahwa buku tersebut merupakan kali pertama ia menulis. Mengingat, saat ini seluruh administrasi menurutnya lebih layak menggunakan sistem digital, melalui sistem yang terintegrasi secara daring agar lebih termanage.

“Melihat situasi seperti ini semua yang menyangkut dengan keuangan, semua baiknya terintegrasi secara daring. Agar termanage, semua pembayaran administrasi harus daring. Sehingga diharapkan semua pelayan di Kabupaten Kota terintegrasi secara daring,” jelasnya.

Salah satu akademisi yang terlibat dalam penyusunan buku akuntansi sektor publik, Ratih Purnamasari, mengungkapkan perbedaan antara akuntansi di pemerintahan dan akuntansi perusahaan. Sebab, masyarakat saat ini memandang bahwa keduanya adalah pekerjaan yang sama dari segala sudut pandang.

“Padahal sektor publik lebih ke sektor akuntansi pemerintahan, namun orang menganggap akuntansi di pemerintah sama dengan perusahaan,” ungkapnya.

Menurutnya, perbedaan yang bisa dipahami oleh masyarakat bahwa akuntansi di pemerintahan, tidak ada keuntungan. Hanya saja, mereka bertanggungjawab dalam menginformasikan kepada publik bahwa di sektor publik yang notabenenya menggunakan anggaran negara, semua penggunaan anggaran terbukukan secara rinci dan mendetil.

“Berbeda akuntansi pemerintahan dan perusahaan. Diharapkan buku ini dapat menjadi panduan dalam menyusun laporan keuangan, kemudian bisa membuka wawasan masyarakat tentang ilmu-ilmu akuntansi,” tandasnya. (MUF/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *