TANGERANG, BANPOS – Data pribadi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten yang bertugas diwilayah Kabupaten Tangerang, bocor dan bisa download di internet.
Berdasarkan penelusuran BANPOS, didalam data format pembuatan rekening pribadi para guru ASN tersebut terdapat nama, alamat, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama ibu kandung, nomor telpon dan nomor rekening milik para guru SMAN dan SMKN yang bertugas di wilayah Kabupaten Tangerang.
Data pribadi guru ASN tersebut beredar di internet dan bisa didownload secara gratis di website v**.p/documents/format-data-pembuatan-rekening-pdf-****o1.
Terkait dengan adanya kebocoran data pribadi para guru ASN tersebut diduga berawal dari salah seorang pegawai yang lalai melakukan transfer data dari komputernya ke salah satu media uploader di internet sehingga data tersebut menyebar dan bisa didownload.
Seperti yang tertuang didalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 14 Tahun 2011 disebutkan bahwa pengelolaan data pegawai melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) secara Online yang hanya dilakukan oleh BKN pusat ataupun Kantor Regional (Kanreg) BKN yang ada di setiap provinsi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS dari salah satu sumber di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Tangerang mengaku bahwa dirinya sudah banyak menerima telepon dari orang tidak dikenal yang menawarkan produk dan lainnya akibat kebocoran data pribadi guru ASN tersebut.
“Ini sudah banyak yang menelepon saya menawarkan produk dan yang lainnya. Ternyata data pribadi saya dan guru lainnya bocor di internet,” sebutnya.
Hanya saja, ada yang menjawab bahwa data tersebut masih kurang valid. “Ini dapet dari mana datanya, soalnya itu kurang valid,” kata salah satu pihak yang datanya turut bocor.
Terkait dengan adanya kejadian tersebut, saat BANPOS menanyakannya kepada Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani melalui pesan WhattsApp (WA) apakah sudah mengetahui hal tersebut, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Sementara, Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, Muhamad Taqwim, mengaku baru mengetahui terkait dengan kebocoran data ASN yang bekerja di Dindikbud Provinsi Banten. Menurutnya, belum ada laporan terkait dengan hal tersebut, dan baru mendengar dari BANPOS. “Belum itu, belum mendengar. Ini baru tahu dari akang,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Ia mengaku belum bisa memberikan tanggapan. Sebab, ia akan mencari tahu terlebih dahulu terkait dengan kebocoran data tersebut, apakah memang disengaja atau tidak disengaja. “Saya akan telusuri terlebih dahulu, apakah ini disengaja atau tidak disengaja kenapa ini bisa tersebar,” ungkapnya.
Saat BANPOS mencoba menghubungi beberapa nomor yang tertera yakni 08128633**** atas nama N, terdengar sedang mendengarkan musik dengan suara kencang dan tidak menjawab pertanyaan BANPOS hingga akhir wawancara.
Begitu pula dengan beberapa nomor lainnya, mereka enggan mengomentari pertanyaan BANPOS.(DHE/DZH/ENK)
Tinggalkan Balasan