TANGERANG, BANPOS – Jajaran Polsek Pasar Kemis, Polresta Tangerang, Polda Banten meringkus seorang pria berinisial MRH (21) warga Desa Cengkal Sewu, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. MRH dibekuk lantaran melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau begal terhadap sopir taksi online.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro melalui Kapolsek Pasar Kemis, AKP Maryadi menerangkan, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cayur, Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Jumat (22/10).
“Peristiwa pidana tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat situasi jalanan cenderung sepi,” kata Maryadi saat konferensi pers di Mapolsek Pasar Kemis, Kamis (4/11).
Kronologis peristiwa tersebut, lanjut Maryadi, awalnya tersangka memesan taksi online melalui aplikasi didaerah Jembatan 5, Tambora, Jakarta Barat. Tersangka meminta diantar ke wilayah Sindang Jaya atau wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Tanpa rasa curiga, kata Maryadi lagi, korban mengantar tersangka hingga melewati titik antar sejauh kurang lebih 3 kilometer. Kemudian, tersangka meminta korban memutar balik dengan alasan titik tujuan terlewat. Setelah memutar balik sekitar 1 kilometer, tersangka meminta korban memasuki sebuah gang.
“Namun korban menolak karena berdasarkan pengamatannya, gang yang akan dilalui sempit dan mobil tidak akan muat,” terangnya.
Pada saat itu, tersangka berpura-pura menanyakan ongkos perjalanan. Setelah diterangkan, tersangka melakukan gestur seolah akan mengambil uang didalam tas. Tersangka yang duduk di samping kemudi, tiba-tiba mengeluarkan pisau dan langsung menyerang korban.
“Kemudian terjadi pergumulan didalam mobil. Korban yang terus melawan membela diri sambil berteriak meminta pertolongan,” ucapnya.
Beberapa warga kemudian menghampiri mobil tersebut. Namun warga tidak ada yang berani mendekat, korban akhirnya berhasil keluar dari mobil. Pada saat itu, anggota Unit Reskrim Polsek Pasar Kemis yang sedang melaksanakan patroli melintas di lokasi.
“Petugas pun langsung mengamankan tersangka. Juga langsung memberikan pertolongan medis kepada korban dengan membawanya ke RSUD Balaraja karena korban terkena sayatan pisau,” paparnya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku nekat melakukan aksinya karena membutuhkan uang untuk biaya pernikahan. Sementara itu, kondisi korban berangsur membaik. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara karena dijerat Pasal 365 ayat (2) KUHP,” ungkapnya. (DHE/RUL)
Tinggalkan Balasan