CIJAKU, BANPOS – Warga Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku mengeluhkan akses jalan Poros Desa yang dibiarkan rusak selama bertahun-tahun, sehingga warga setempat mengaku tersiksa. Diketahui, jalan yang menghubungkan Desa Sukasenang dan Peucangpari ini sangat sulit dilalui kendaraan, apalagi pada musim penghujan seperti saat ini.
Pantauan BANPOS, tampak badan jalan yang hancur berlubang diselimuti lumpur, padahal akses jalan tersebut sangat vital dan kerap dilalui oleh warga dua desa.
Kepada BANPOS, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Ciapus Lukmanudin menyebut, yang terpantau rusak parah itu ada sekitar delapan kilometer panjangnya.
“Ini rusak sudah tahunan dibiarkan. Panjangnya sekitar 8 kilometer yang rusak parah, dan itu sangat sulit untuk dilalui kendaraan terutama roda empat,” ungkapnya.
Lukmanudin berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dapat memberikan perhatian khusus terutama untuk Desa Ciapus, mengingat jalan tersebut akses satu-satunya masyarakat setempat.
“Harapannya ada perhatian khusus untuk Desa Ciapus dari Pemkab, karena setiap musim hujan mobil sangat sulit untuk masuk Desa Ciapus, ditambah lagi akses ke Puskesmas Cijaku untuk warga Desa Ciapus ini sangat paling jauh. Untuk pelayanan kesehatan sendiri, kami warga sangat tersiksa, lantaran jarak dari desa ke Puskesmas sangat jauh sekali, sehingga sulit jika ada yang darurat atau ada ibu-ibu yang mau melahirkan,” ujar Lukman.
Senada, warga yang kebetulan melintas, Rudi, menyebut kondisi jalan itu sudah tidak layak untuk dilalui, apalagi memasuki musim penghujan sekarang.
“Sangat tidak layak, selain terjal badan jalan yang rusak juga menghambat kegiatan masyarakat apalagi di segi ekonomi. Masyarakat sangat kesulitan, untuk membawa hasil bumi lantaran kondisi jalan yang sangat parah. Belum lagi, untuk kegiatan pendidikan juga terhambat karena kondisi perkampungan warga yang jaraknya berjauhan,” ujarnya.
Kata dia, keadaan itu sudah berlangsung lama namun tak pernah ada perbaikan. “Karena yang saya tahu jalan ini rusak sudah lebih dari lima tahun. Ini jelas butuh perhatian pemerintah,” paparnya.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan