SERANG, BANPOS – Kasus Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) di Kota Serang terus melandai. Bahkan sejak 9 November 2021, tak tercatat penambahan kasus positif baru di kota Serang. Namun, seiring masuknya musim hujan, wabah Demam Berdarah Deunge (DBD) mulai mengancam warga Kota Serang.
Berdasarkan data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, jumlah terakhir kasus korona di Kota Serang adalah 7.074 kasus terkonfirmasi. Namun, hingga kemarin tak tercatat adanya penambahan kasus baru.
Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang kini juga mewaspadai munculnya wabah DBD. Mengingat kemarin ditemukan satu kasus posisif DBD yang menimpa warga Kota Serang.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, dr Hasanudin, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan kasus DBD di Kota Serang, tepatnya di jalan Khozin. Menurutnya, terdapat jentik nyamuk di lingkungan tersebut yang diduga diakibatkan oleh genangan air hujan.
“Nampaknya tidak begitu banyak. Memang ada si kemarin yang kena DBD di jalan Khozin, kemudian langsung petugas surveilans melakukan PE (Penyidikan Epidemiologi, red) untuk penyemprotan fogging, karena memang dilihat ada jentik nyamuk,” ungkapnya, Kamis (11/11).
Ia menuturkan, sejauh ini pihaknya mencatat satu pasien terjangkit DBD dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta d Kota Serang. Ia pun meminta kepada masyarakat agar senantiasa menjaga saluran air, supaya tidak tergenang.
“Wajarlah karena ini musim hujan, ada tampungan-tampungan air hujan. Kemarin saya baru dapat catatan satu, yang dirawat kemarin waktu itu di Budi Asih. Jangan sampai (ada yang meninggal) dan memang belum ada dan jangan sampai,” jelasnya.
Hasanudin mengatakan, apabila di musim hujan airnya terbendung sehingga tergenang, maka itulah yang nanti bakal jentik nyamuk DBD timbul. Oleh karena itu, pihaknya akan membuat nomor khusus yang dapat digunakan oleh masyarakat ketika ada kasus DBD di lingkungannya.
“Insya Allah ada (nomor khusus yang bisa dihubungi untuk Fogging DBD), dengan catatan bahwa benar memang itu DBD,” tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk membuktikan bahwa pasien tersebut terjangkit DBD atau bukan dapat dilakukan oleh petugas kesehatan. Sehingga apabila sudah dipastikan terjangkit DBD, maka petugas dari Dinkes akan mendatangi lokasi dan dilakukan pengamatan lingkungan
“Ketika dari petugas kesehatan membuktikan itu DBD, baru petugas kita datang. Setelah diperiksa oleh petugas kami, baru di PE. PE adalah petugas surveilans yang melihat di lingkungan tersebut ada nyamuk (DBD) atau tidak,” terangnya.
Ia menegaskan, apabila ada jentik nyamuk DBD di lingkungan masyarakat, maka dapat mengajukan permintaan semprot atau fogging melalui Puskesmas setempat. Menurutnya, nyamuk DBD dapat menyerang siapa saja, namun seringnya menggigit anak kecil saat pagi dan sore hari.
“Kalau memang ada jentik nyamuk, disemprot. Permintaan semprot paling di Puskesmas. DBD itu nyamuknya menyerang siapa saja, hanya saja yang lebih sering anak-anak. Karena biasanya nyamuk itu bukan malam hari menggigitnya, tapi di pagi hari, sore hari,” tandasnya.
Terkait pencegahan munculnya genangan di Kota Serang, Kepala DPUTR Kota Serang, Iwan Sunardi, mengungkapkan bahwa pihaknya melakui bidang sumber daya air (SDA) rutin melakukan pembersihan drainase jalan dan pembuang. Setiap hari, tim dari DPUTR berkeliling dan menyelesaikan hal-hal yang menjadi penghambat drainase yang mengakibatkan genangan.
“Karena yang menyebabkan terjadinya mampet saluran adalah akibat sampah yang dibuang ke saluran,” ungkapnya.
Ia menyebut, persoalan drainase adalah persoalan semuanya. Termasuk kesadaran masyarakat jangan sampai masyarakat membuang sampah di saluran yang mengakibatkan genangan.
“Ketika ada genangan, sudah pasti ada jentik-jentik nyamuk, penyakit, banjir dan sebagainya,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pemeliharaan SDA yang menjadi kewajiban DPUTR adalah drainase dan irigasi. Namun, untuk drainase yang berada di kawasan perumahan dilakukan oleh tim dari Dinas Perkim.
“Kalau ketemu antaran pembuang dari perumahan ke pembuangan yang besar, biasanya kami kolaborasi antara tim dari Perkim dan tim dari DPUTR,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan, dan selalu menjaga saluran air, agar tidak menimbulkan genakan, dan pada akhirnya menyebabkan adanya jentik nyamuk.
“Masyarakat harus peduli untuk dirinya dan sekitar. Jaga kebersihan dan saluran agar terhindar dari DBD di musim penghujan,” ucapnya.(MUF/ENK)
Tinggalkan Balasan