SERANG, BANPOS – Vaksinasi Covid-19 yang masih belum optimal, dirasa membutuhkan kolaborasi antar semua elemen masyarakat. Selain itu, dampak dari pandemi yang dikhawatirkan akan menyebabkan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga perlu ada pencegahan.
Dalam rangka turut serta mengatasi pandemi dan mencegah KDRT, BPH IMADIKLUS Untirta dan Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang melakukan kerjasama dengan melakukan vaksinasi massal dan penyuluhan pencegahan KDRT bersama dengan Pattiro Banten. Kegiatan tersebut dikemas melalui program Kerja Imadiklus Mengabdi.
Imadiklus Mengabdi merupakan program kerja unggulan BPH Imadiklus Untirta yang diselengarakan setiap tahun dengan tema dan rangakaian kegiatan yang berbeda. Kegiatan dibuka oleh Kepala Kelurahan Kemanisan, Mardi, yang dihadiri oleh Ketua Karang Taruna dan Perwakilan RT/RW setempat, Jumat (12/11) di kantor Kelurahan Kemanisan.
“Di tahun 2021 ini yang menjadi rangkaian kegiatan Imadiklus Mengabdi yaitu Vaksinasi dan Penyuluhan Pencegahan KDRT,” ungkap Ketua Pelaksana Imadiklus Mengabdi, Rizieq Asyamsi.
Ia mengungkapkan, vaksinasi yang menjadi rangkaian kegiatan diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar dan pemerintah dalam menekan angka positif Covid-19. Selain itu, penyuluhan yang diberikan diharapkan dapat mengedukasi masyarakat pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di Pandemi saat ini.
“Vaksinasi yang diselenggarakan di Kelurahan Kemanisan menjadi kegiatan inti Imadiklus Mengabdi, dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 November 2021,” tuturnya.
Target sasaran vaksinasi sebanyak 100 dosis dengan vaksin jenis Sinovac. Namun karena antusias yang tinggi dari masyarakat Kemanisan, sehingga 12 dosis Sinovac tambahan dikeluarkan pihak Puskesmas Curug.
“Sebelumnya dilaksanakan sosialisasi door to door berkitaan dengan vaksinasi, untuk mengedukasi masyarakat bahwasannya vaksin adalah hal yang penting untuk kesehatan diri sendiri dan orang lain,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, jumlah vaksinasi dosis pertama mencapai 93 orang, sedangkan jumlah vaksinasi dosis kedua mencapai 19 orang. Meski pendaftaran ditutup, masih banyak masyarakat yang berdatangan untuk vaksin.
“Kemudian masyarakat diarahkan untuk vaksin di Puskesmas Curug,” ucapnya.
Selanjutnya, dalam kegiatan penyuluhan pencegahaan KDRT menyasarkepada para ibu-ibu kader Kemanisan. Dihadiri oleh 15 peserta, penyuluhan tersebut berjalan dengan lancar dengan atusias para kader yang berlomba dalam menunjukan kelompok terbaiknya.
“Penyuluhan tersebut menggunakan teknik fasilitator, yang dimana penyuluhan tersebut lebih ke sharing atau berbagi pengalaman ibu-ibu dalam rumah tangganya masing-masing,” tandasnya.
Fasilitator Pattiro Banten, Siti Kholisoh Akhyani, mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki power untuk menjalankan perannya masing-masing. Melalui penyuluhan tersebut, ia menyampaikan bentuk-bentuk daripada KDRT yang belum diketahui oleh masyarakat.
“Harapannya masyarakat sadar tentang bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi di rumah tangga,” ungkapnya.
Ia juga mengaku, melalui penyuluhan tersebut, lebih ditekankan berbagi dan memberikan pemahaman bahwa KDRT bukan hanya kekerasan fisik saja. Bahwa penelantaran ibu dan anak dan perselingkuhan termasuk dalam kategori KDRT.
“Penyadaran bahwa perlu ada kesadaran dari bagi pasutri untuk saling memberikan hak, saling menyayangi, mengasihi agar tidak terjadi KDRT,” tandasnya.
Kepala Kelurahan Kemanisan, Mardi, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BPH IMADIKLUS Untirta yang telah memilih Kelurahan Kemanisan dalam berkegiatan Imadiklus Mengabdi. Ia menilai dengan kegiatan tersebut, antusias masyarakat dalam mengikuti vaksinasi sangat tinggi, sampai melebihi dosis yang ditargetkan.
“Harapannya kedepan, BPH IMADIKLUS Untirta bisa melakukan kerjasama serupa di Kelurahan lainnya. Sehingga terget vaksinasi khususnya di Kecamatan Curug tercapai,” ungkapnya.
Ia mengaku, terkait dengan KDRT, di Kelurahan Kemanisan tidak ada kasus KDRT. Namun, dengan adanya penyuluhan yang dilaksanakan oleh BPH IMADIKLUS Untirta ini merupakan hal yang sangat positif dan para kader bisa meminimalisir serta mencegah KDRT sejak dini.
“Terimakasih kepada BPH IMDIKLUS yang telah memberikan penyuluhan tentang KDRT, sehingga pada kader bisa sharing, dan bisa mencegah sejak dini. Kemudian, dalam pelaksanannya pun memberikan efek positif, masyarakat jadi mengetahui apa saja bentuk-bentuk KDRT dari yang paling ringan sampai tata cara penyelesaiannya,” tandasnya.(MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan