RANGKASBITUNG, BANPOS – Tertimpa material tebing yang longsor, kobong santri sebuah pondok pesantren di Kampung Cipendeuy, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, hancur.
Longsor yang terjadi dan menimpa kobong santri, Sabtu (11/12) saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Lebak sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Dinding kobong Ponpes Darul Zawahir yang terbuat dari bilik bambu jebol diterjang longsor tebing yang jaraknya kurang lebih 1 meter. Tak hanya merusak kobong, longsor juga merenggut nyawa seorang santri yang sedang terlelap tidur di dalam kobong.
Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Dedi Suhaedi membenarkan ada seorang santri yang sedang menimba ilmu di Ponpes Darul Zawahir meninggal dunia akibat tertimbun material dari tebing yang longsor.
“Iya, kejadiannya sekitar jam setengah 2.00 WIB dini hari. Korban meninggal dunia, tertimbun batu cadas longsor,” kata Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Dedi Suhaedi kepada kepada wartawan.
Santri yang menjadi korban kata Dedi, bernama M. Arif Hidayat (23). asal Ciangsana, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar tewas di tempat. Dalam kobong itu hanya ada Arif sendirian.
“Meninggal di tempat, Arif sedang menimba ilmu agama di Ponpes Darul Zawahir,” ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizky Pratama kembali mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi banjir, angin kencang dan tanah longsor jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi.
Menurut Febby, tidak hanya pada siang hari saja, kewaspadaan akan terjadi bencana perlu ditingkatkan oleh masyarakat juga saat malam hari. Karena tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi.
“Kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, terutama saat malam hari di saat kondisi kita sedang lelah. Memang karakter tanah di kita bila diguyur hujan deras setelah panas itu dapat memicu terjadinya tanah longsor,” ungkapnya. (CR-01/PBN)
Tinggalkan Balasan