SERANG, BANPOS – Berawal dari perpustakaan keluarga, Kampung Pekijing, Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, didorong menjadi Kampung Wisata, Budaya dan Literasi berbasis inklusi sosial. Hal tersebut merupakan salah satu program berkelanjutan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang.
Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil, mengaku bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan seluruh OPD di Pemkot Serang dan menunggu persetujuan dari Walikota Serang, untuk penetapan surat keputusan (SK) Kampung Pekijing menjadi kampung wisata, budaya dan literasi berbasis inklusi sosial.
“Kita sedang mengusung kampung wisata budaya dan literasi, ini butuh dukungan dari seluruh pihak mulai dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengharmoniskan kegiatan ke depannya,” ungkapnya, usai kegiatan Kemah Bersama Dulur, aktivasi Rak Buku Kaca di Kampung Pekijing, Minggu (12/12).
Ia menjelaskan, pemilihan Kampung Pekijing itu dikarenakan adanya keinginan yang kuat dari masyarakat untuk menjadi kampung wisata. Wahyu menyebutkan bahwa masyarakat Pekijing kompak untuk mengusung program baru.
“Kemudian kemitraan kami dan masyarakat terjadi dengan baik, karena kalau masyarakatnya tidak mau maka ini semua tidak akan terwujud,” ucapnya.
Wahyu menyampaikan, kegiatan kemah bersama dulur itu merupakan bagian dari program perpustakaan inklusi sosial, yang berarti bahwa perpustakaan itu dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Dengan nilainya yang luas, tidak hanya membaca buku, tapi juga menciptakan budaya, hingga tanaman hias yang kemudian pada ujungnya menghasilkan kemandirian.
“Di Kampung Pekijing ini, bukan hanya menampilkan buku atau perpustakaan kampung yang dipasang didalam rak buku pinggir jalan saja, melainkan juga terdapat panggung untuk menampilkan seni budaya, tempat kemah, hingga menjual kerajinan tangan, dan makanan khas dari kampung Pekijing itu sendiri,” jelasnya.
Ia mengaku, sumber daya manusia (SDM) di Pekijing sudah ada, tinggal bagaimana diolah dan disepakati bersama agar program berkelanjutan.
“Tidak bisa kita lepaskan sekarang tapi lepas kendali. Supaya terlihat program lain yang dapat mewujudkan kampung wisata budaya dan literasi,” tandasnya.
Walikota Serang, Syafrudin, mengapresiasi program kegiatan yang digelar oleh DPK di Kampung Pekijing. Perpustakaan Kampung itu menjadi kreasi dan inovasi dalam menciptakan perpustakaan inklusi sosial.
“Jadi berawal dari Pekijing ini bisa menjadi contoh, banyak kreasi yang ditampilkan. Terlebih masyarakat luar yang ingin berkunjung dapat difasilitasi dengan berbagai inovasi ini,” katanya.
Ia berharap, di Kampung Pekijing dapat menghasilkan kreasi dan inovasi lainnya, dan yang kemudian dapat dicontoh oleh Kampung lainnya yang ada di Kota Serang. Perpustakaan Kampung Pekijing diharapkan juga dapat menjadi sumber kemandirian desa, dengan kreasi yang lebih banyak dapat dijual kepada masyarakat.
“Kemudian untuk kampung wisata budaya dan literasi, disini sudah terbentuk untuk literasinya, sementara budaya harus kita lihat dulu,” terangnya.
Mengingat, letak Pekijing di wilayah perbukitan, dan tidak ada sinyal internet, Syafrudin menjanjikan untuk memberikan internet gratis.
“Jangan sampai tempatnya sudah bagus, tapi tidak ada internet. Jadi insyaallah kami akan memasang internet gratis, karena di tempat-tempat umum sudah ada internet gratis,” katanya.
Selain akses internet yang akan diutamakan, Syafrudin juga meminta agar seluruh akses jalan menuju Pekijing harus mulus. Jalan sudah harus dicor atau dihotmik dan tidak ada jalan berlubang.
“Jadi tempat ini bisa menjadi tempat berkumpul, ketika malam minggu jadi tempat latihan, nongkrong dan saung-saung ini bisa ditambah lagi sehingga bisa dijadikan semacam kafe, lalu jadi salah satu mata pencaharian masyarakat Pekijing,” tandasnya. (MUF)
Tinggalkan Balasan