BAKSEL, BANPOS – Keluarga Nazril Akbar (15) seorang pelajar SMPN 10 warga Kampung Lebaklarang RT 01/07 Desa Mekarsari Kecamatan Cibeber, Lebak selatan (Baksel) yang sempat diberitakan meninggal akibat overdosis dari narkoba jenis eximer yang dicampur kecubung, kini meminta pengusutan hukum terhadap kasus meninggalnya anaknya tersebut.
Salah seorang kerabat korban, Ayi kepada BANPOS mengatakan, bahwa korban itu meninggal dunia diduga akibat dicekoki narkoba oleh kawan-kawannya. “Itu Nazril bukan pemakai, dia itu meninggal diduga akibat dicekoki, minum exsimer dioplos sama kecubung yang dijadikan kopi,” ungkap Ayi, Senin (27/12).
Alasan pihak keluarga menyebut korban bukan pemakai, karena ia baru bergaul dengan kawan-kawan barunya. Dikatakan pula, bahwa korban adalah karakter orang pendiam,
“Orang tuanya tergolong miskin. Nazril itu anak bungsu dari tiga bersaudara. Nazril tiap hari hanya diberi uang jajan ke sekolah cuma Rp 5000 saja, tidak pernah minta lagi. Sejak kecil memang karakter anaknya pendiam, tapi kalau belajar rajin. Beberapa hari ini memang ada kawan barunya yang sering nyamper,” tutur Ayi.
Dalam hal ini, kata dia, pihak keluarga berharap, aparat hukum melakukan pengusutan tuntas terkait motif yang menyebabkan meninggalnya Nazril.
“Iya kami minta ada pengusutan dari aparat polisi terkait kasus ini. Karena kami menduga, Nazril overdosis dan meninggal disebabkan ada unsur paksaan, yaitu dipaksa minum eximer bercampur kecubung yang dijadikan kopi oleh kawan-kawannya. Bahkan kami selalu diomelin mereka bahwa kalau ngurus hukum, itu biayanya besar dan ribet lagi katanya. Tapi kami tetap ingin agar kasus ini terkuak. Bila perlu lapor ya kami siap bikin laporan,” papar Ayi.
Sementara orangtua korban, Cece (53) hanya pasrah terhadap nasib yang menimpa anaknya. “Dia anak saya yang bungsu. Ia anak pendiam tapi sangat rajin belajar. Kami orang susah pa. Saya hanya minta ini diusut. saya yakin anak saya bukan pemakai, tapi hanya korban,” ungkapnya. (WDO)
Tinggalkan Balasan