PANDEGLANG, BANPOS – Pasca hari natal dan menjelang tahun baru 2022, harga kebutuhan bahan pokok telur ayam di Pasar Badak Pandeglang mengalami kenaikan secara tajam semenjak 3 minggu terakhir.
Kenaikan harga telur ayam di Pasar Badak Pandeglang tersebut, saat ini mencapai Rp 32 ribu per kilogramnya, sedangkan harga sebelum mengalami kenaikan sebesar Rp 22 ribu per kilogram. Mengalami kenaikan sekitar Rp 10 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang telur di Pasar Badak Pandeglang, Virginius mengatakan, kenaikan harga telur ayam sudah biasa terjadi. Bahkan kenaikannya sebelum hari natal, namun saat itu kenaikannya tidak begitu signifikan dibandingkan saat ini.
“Sebetulnya bukan hanya telur ayam saja yang mengalami kenaikan, akan tetapi kebutuhan bahan pokok lainnya seperti minyak goreng, tepung terigu dan kacang hijau juga mengalami kenaikan. Untuk telur ayam kenaikannya sebelum hari natal, namun secara bertahap mengalami kenaikan secara tajam,” kata Virginius kepada awak media, Selasa (28/12).
Menurutnya, karena kenaikan harga telur ayam begitu tajam, sehingga para pembeli mengalami penurunan. Walaupun ada pembeli, namun tidak membeli seperti biasanya.
“Kenaikan harga telur ayam tersebut kini mencapai Rp 32 ribu rupiah per kilogram, sedangkan harga normal Rp 22 ribu per kilogram. Kita sebagai pedagang mengalami penurunan jumlah pembeli karena meroketnya harga, sekarang pembeli hanya membeli setengah kilogram saja dari biasanya,” ujarnya.
Untuk penyebab kenaikan harga telur tersebut, pihaknya belum mengetahui dan kemungkinan disebabkan naiknya harga pakan ternak.
“Kenaikan harga telur ayam mungkin dikarenakan pakan ternak mengalami kenaikan harga, sehingga harga telur mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Eem mengatakan, dengan naiknya harga telur ayam, pihaknya mengeluh. Karena sebelum mengalami kenaikan dirinya bisa membeli satu kilogram, akan tetapi saat ini hanya membeli setengah kilogram saja.
“Sebelum mengalami kenaikan, saya mampu membeli satu kilogram. Akan tetapi sekarang saya hanya membeli setengah kilogram saja untuk mengirit pengeluaran belanja sehari-hari. Meskipun mengalami kenaikan, mau bagaimana lagi karena telur merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus saya beli,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Eem, pihaknya berharap kenaikan harga telur segera Kembali normal agar dirinya bisa membeli seperti biasanya saat keadaan harga normal.
“Mudah-mudahan kenaikan harganya tidak terlalu lama dan secepatnya normal Kembali,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan