TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan lurah se-Kota Tangerang, Kamis (20/01). Ini sebagai langkah tindaklanjut terjadinya penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memimpin langsung rapat yang juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Sachrudin dan Sekretaris Daerah Herman Suwarman secara daring. Arief menyampaikan agar seluruh jajaran OPD Pemkot Tangerang tidak lengah sedikitpun dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, khususnya di wilayah Kota Tangerang terlebih dalam beberapa hari terjadi lonjakan kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Hingga 10 Januari 2022 kasusnya cenderung landai, tapi mulai 10 Januari hingga kemarin terjadi lonjakan kasus. Untuk itu harus diingat, kita semua tidak boleh lengah, untuk Dinas Perkim dan Dinkes agar segera disiapkan fasilitas penanganannya,” ungkap Wali kota.
Sebagai langkah tindak lanjut, sambung Arief, Pemerintah Kota Tangerang kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem kerja dari rumah dan kerja dari kantor di instansi pemerintah serta pembatasan hingga penutupan sementara fasilitas umum milik pemerintah daerah.
“Mulai Senin agar kepala OPD mengatur pegawainya yang WFH (kerja dari rumah) dan WFO (kerja dari kantor) hingga 50 persen, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara,” tegasnya.
Sebagai informasi, rilis harian kasus Covid-19 di Kota Tangerang terinci pada (12/01) meningkat dengan 17 kasus positif, (13/01) dengan 21 kasus, (14/01) dengan 25 kasus, (15/01) dengan 37 kasus. Pada (16/01) mengalami penurunan dengan 24 kasus, (17/01) dengan 25 kasus dan kembali meningkat di (18/01) dengan 45 kasus dan tertinggi pada (19/01) dengan 84 kasus positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Dini Anggraeni mengungkapkan per Rabu (19/01) telah ada 293 kasus aktif, enam pasien sembuh dan satu orang meninggal. Hingga saat ini, berdasarkan hasil tracing klaster keluarga menjadi yang terbanyak. Namun, secara range umur didominasi umur 19-60 tahun dengan 71 persen.
“Saat ini, sama-sama kita ketahui kasus Covid-19 varian Omicron juga sudah ada di Kota Tangerang, dengan empat orang keluarga positif Covid-19. Dengan itu, berdasarkan semua angka-angka ini kita semua tanpa terkecuali dipastikan untuk tidak boleh lengah, selalu waspada, perkuat prokes dan Pemkot Tangerang tingkatkan 3T,” ungkap dr Dini, Kamis (20/01).
Ia pun menjelaskan, berdasarkan asesmen situasi Covid-19 per 17 Januari Kota Tangerang masih pada PPKM Level 2. Dengan kapasistas respon sedang, yaitu testing diangka memadai, tracing diangka sedang dan indikator treatment diangka memadai.
“Dengan itu, Dinkes akan menggenjot tracing yang pastinya membutuhkan kerjasama masyarakat. Tidak perlu takut dengan petugas kesehatan yang datang ke rumah, untuk melakukan tracing. Ini adalah langkah antisipasi cepat kita untuk memutus rantai penyebaran virus yang lebih panjang lagi,” jelas dr Dini.
Ia pun mengimbau, masyarakat Kota Tangerang lagi-lagi tidak lengah dengan kasus Covid-19 pada varian apa pun itu. Kembali perketat prokes yaitu 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. “Varian apa pun itu, treatmen pencegahannya sama. Segera ikuti vaksinasi diberbagai gerai yang sudah disediakan, perkuat prokes 5M dan Pemerintah tingkatkan 3T yaitu testing, tracing dan treatmen. Gelombang satu atau dua yang kemarin sudah bisa kita lalui. Jadi, ayo sama-sama kita hadapi pandemi ini, cegah kenaikan kasus bersama-sama,” katanya.
(MADE/BNN)
Tinggalkan Balasan