Marak WO Kabur, Aspedi Kota Serang dan Pandeglang Dibentuk

SERANG, BANPOS – Maraknya kasus penyedia jasa Wedding Organizer (WO) yang kabur menjadi sorotan Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) Banten. Untuk mencegah hal tersebut, DPW Aspedi Banten pun mendirikan dua cabang di Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Ketua DPW Aspedi Banten, Febriansyah Selamat Pribadi, mengatakan bahwa pengukuhan pengurus DPC yang baru dibentuk itu, untuk mengantisipasi adanya WO yang kabur, seperti yang terjadi pada beberapa kasus.

“Iya tentu, kami antisipasi itu. Kalau semua sudah tergabung ke Aspedi kan kami memiliki alamat dan tahu seperti apa usahanya. Minimal bisa meminimalisir itu,” ujarnya usai melakukan pengukuhan di salah satu gedung serbaguna di Kota Serang, Selasa (25/1).

Ia menuturkan, kedepannya Aspedi akan bekerjasama dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk melakukan sertifikasi terhadap pelaku usaha dekorasi. Dengan demikian, data pelaku usaha dekorasi pun dapat terintegrasi dengan pemerintah.

“Iya, jadi ke depan Dinas Pariwisata (Dispar) Banten juga berencana untuk melakukan sertifikasi untuk pengusaha dekor ini,” katanya.

Selain itu, Febriansyah menuturkan bahwa seluruh anggota Aspedi akan diberikan pelatihan dan pembinaan, guna melakukan pengembangan atas usaha mereka.

“Makanya ke depan kami akan melakukan kolaborasi juga dengan asosiasi-asosiasi lainnya. Sehingga pengembangan usaha di dunia jasa dekorasi dapat lebih berkembang,” ucapnya.

Tahun ini, pihaknya menargetkan pembentukan dewan perwakilan cabang (DPC) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Sehingga, para pengusaha jasa dekorasi pernikahan bisa tersebar luas, dan bangkit kembali setelah diterpa pandemi Covid-19.

“Iya, semuanya kami targetkan tahun ini. Mudah-mudahan bisa terwujud. Mulai dari Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

Ia menjelaskan, asosiasi tersebut tidak hanya sebagai ajang berkumpul, namun memiliki sejumlah program kerja dan upaya untuk pengembangan usaha.

“Jadi bisa saling terkoneksi antara pengusaha jasa dekor satu dengan yang lainnya. Mereka bisa saling berkoordinasi, dan memang saling membantu,” ujarnya.

Seperti halnya untuk peralatan dan aksesoris. Apabila salah satu pendekor anggota Aspedi tidak memiliki alat atau barang yang dibutuhkan, maka pengusaha dekor lainnya akan membantu.

“Jadi kami memiliki jaringan, dan kami ini bukan orang lain, tapi keluarga. Seperti ada anggota kami yang kesulitan, maka kami yang back up, dan ini akan kami terapkan ke seluruh DPC,” tandasnya.

(DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *