Warga Dukung Syafrudin Copot Lurah yang Tak Peduli Lingkungan

SERANG, BANPOS – Warga Kelurahan Sepang, Kecamatan Taktakan, mendukung Walikota Serang untuk memberikan sanksi pencopotan bagi lurah dan camat yang tidak peduli terhadap isu lingkungan, khususnya sampah. Sebab, sudah berkali-kali warga Sepang mengeluh terkait dengan sampah liar, namun tidak mendapat respon.

Warga Karodangan Kelurahan Sepang, Mukri, mengaku sudah berkali-kali datang ke Kelurahan untuk mengadukan permasalahan sampah liar di lingkungan mereka. Sayangnya, lurah setempat sama sekali tidak merespon keluhan mereka.

“Masyarakat sudah berapa kali datang ke kelurahan, untuk mengatasi permasalahan ini. Bahkan sampai kami lakukan berbagai cara, namun ternyata tidak ada respon yang baik dari lurah dan camat,” ujarnya, Rabu (26/1).

Menurutnya, warga dari 6 RT yang ada di Kelurahan Sepang, telah meminta dilakukan pertemuan warga bersama dengan pihak Kelurahan, untuk mendiskusikan mengenai permasalahan sampah liar.

“Namun ternyata dari pihak kelurahan sama sekali tidak menjalankan aspirasi warga mengenai pertemuan itu. Itu ada 6 RT yang meminta dilakukan pertemuan, karena masalah sampah ini sangat mengganggu sekali,” katanya.

Bahkan beberapa hari yang lalu, pihaknya menangkap tiga orang yang hendak membuang sampah di lingkungan mereka. “Makanya, kami mendesak agar kelurahan segera menyelesaikan permasalahan ini, sebelum kami seluruh RT datang ramai-ramai ke kelurahan,” ungkapnya.

Ia pun mengaku jika lurah dan camat tidak kunjung merespon keluhan masyarakat terkait dengan permasalahan sampah liar itu, maka pihaknya akan mendatangi Walikota Serang, agar mencopot Lurah Sepang.

“Kalau emang lurah ini tidak peduli terhadap permasalahan sampah liar ini, mendingan sudah berhenti saja. Kalau emang tidak direspon dalam waktu dekat, saya akan datangi Walikota Serang untuk melaporkan permasalahan ini,” tegasnya.

Sebelumnya, Walikota Serang, Syafrudin, menegaskan kepada para lurah dan camat agar tidak cuek dengan permasalahan lingkungan, terutama sampah, yang ada di wilayah administratif masing-masing. Jika tidak, maka Syafrudin mengancam akan mengganti lurah dan camat tersebut.

Menurutnya, apabila para lurah dan camat tetap ingin menjabat sebagai pejabat administrasi kewilayahan itu, maka harus peduli terhadap lingkungan.

“Kalau masih mau jadi lurah, harus peduli lingkungan. Jangan diam saja, padahal sering dilewati oleh pak lurah. Kalau masih mau jadi camat, juga harus peduli lingkungan,” ungkapnya.

“Karena kan masalah sampah ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Makanya permasalahan sampah ini merupakan tanggungjawab bersama, khususnya untuk para lurah dan camat di wilayah mereka,” terangnya.

Apalagi menurutnya, kewenangan dari kelurahan dan kecamatan untuk mengatur wilayahnya pun cukup banyak. Sehingga jika tidak dilaksanakan, lebih baik diganti. “Kalau sudah bosen jadi lurah, jadi camat, ya jangan pedulikan lingkungan,” tandasnya.

(DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *