DENPASAR, BANPOS – Upaya Persita Tangerang untuk kembali ke jalur kemenangan kembali tersendat usai ditahan imbang Borneo FC di pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022, kemarin. Dalam laga yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali itu, kedua tim menjalani sebagian laga dengan 10 pemain dan menyudahinya dengan skor 1-1.
Persita sebenarnya mampu bermain efektif saat meladeni Boaz Solossa cs. Terbukti, meski terus bermain di bawah tekanan lawan, Pendekar Cisadane justru mampu unggul terlebih dulu.
Sebuah serangan balik yang dibangun skuad Widodo Cahyono Putra berhasil dimanfaatkan Andre Agustiar menjadi sebuah gol di menit ke-29. Andre merobek gawang Borneo memanfaatkan umpan Kasim Botan.
Barisan pertahanan Pendekar Cisadane di babak pertama masih sulit ditembus oleh lawan. Sehingga Agung Prasetyo cs masuk ke ruang ganti untuk menjalani istirahat dalam keadaan unggul 1-0.
Memasuki babak kedua, barisan pertahanan Persita masih sulit untuk ditembus Borneo FC. Namun, pada menit 57 Pendekar Cisadane harus bermain dengan 10 pemian setelah Agung Prasetyo diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua dalam pertandingan itu.
Keunggulan pemain itu dimanfaatkan betul oleh Pesut Etam. Boaz Solossa cs terus berusaha membombardir barisan pertahanan Persita dengan serangan-serangan sporadis.
Serangan Borneo FC berbuah hukuman penalti di menit ke-73 setelah Boaz dilanggar di dalam area penalty Persita. Mantan penyerang andalan Timnas Indonesia itu tak menyia-nyiakan peluang dan mengeksekusi sendiri hukuman itu. Tendangannya ke tengah gawang salah diantisipasi penjaga gawang Dika Bhayangkara.
Dua menit berselang, keuntungan jumlah pemain yang dimiliki Borneo FC itu sirna. Bek kiri Pesut Etam, Nur Diansyah kena kartu merah juga dan harus diusir wasit. Dengan situasi 10 lawan 10, kedua tim tak mampu memncetak gol tambahan hingga akhir laga. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.
Hasil tersebut belum mempengaruhi kondisi kedua tim di klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021–2022. Persita masih di urutan 10 dengan koleksi 26 poin, sedangkan Borneo mengisi urutan delapan dengan kumpulan 31 poin. Kedua tim artinya masih gagal menang dalam tiga laga terakhir.
Menanggapi hasil pertandingan yang berakhir imbang, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro mengaku pertandingan memang sangat berat. Ditambah lagi karena faktor cuaca dan suhu yang memang sangat panas sat pertandingan.
“Pertandingan tadi saya kira dalam tempo lambat ya. Karena kita tahu sendiri situasi dan suasana pun sangat panas. Kita akui itu, lawan pun gitu mengakui,” kata Widodo yang juga turut menyoroti kinerja wasit di pertandingan ini, terutama saat dugaan pelanggaran yang dilakukan Achamd Faris di kotak penalti Borneo pada menit ke-70.
“Tapi ada beberapa hal yang mesti dicatat untuk perkembangan sepak bola Indonesia dengan beberapa keputusan referee. Itu yang menjadi acuan ke depannya supaya lebih baik lagi,” jawabnya singkat.
Selanjutnya, Widodo mengaku akan terus mengevaluasi timnya untuk bisa meraih hasil maksimal, meski jadwal kian padat di sisa Series 4 ini.
“Tentu kami ada recovery dan mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya. Dan tentunya apa yang harus kita perbaiki, kita harus perbaiki. Jadi itu. Kami terima kasih pada pemain yang sudah bekerja keras pada sore hari ini tapi memang hasil belum memuaskan, belum poin penuh. Tapi ini satu pun sudah kami syukuri, ke depan lebih baik lagi,” kata dia.
Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Herwin Tri Saputra menyebut akan langsung fokus ke pertandingan pekan berikutnya demi meraih hasil yang baik. “Mungkin kita akan memperbaiki setiap peluang yang ada dan memaksimalkan. Kita mau fokus ke laga berikutnya. Itu saja,” kata pemain bernomor punggung 20 ini.
(ENK)
Tinggalkan Balasan