Daerah Tingkatkan Antisipasi Omicron, Vaksin Digencarkan, Fasum Ditutup

SERANG, BANPOS – Pemerintah menetapkan sejumlah wilayah masuk ke dalam PPKM level 3 seiring peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Namun, sejumlah daerah tetap melakukan antisipasi untuk mencegah virus tersebut menyebar di daerahnya masing-masing.

Di luar wilayah yang disebutkan Luhut, Kota Serang juga menaikkan statusnya menjadi PPKM Level 3. Masih rendahnya cakupan vaksinasi di Kota Serang, khususnya bagi lansia, menjadi penyebab status PPKM di Kota Serang kembali naik menjadi level 3.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin. Ia mengatakan bahwa masih minimnya vaksinasi di Kota Serang membuat ibu kota Provinsi Banten tersebut harus kembali menduduki level 3.

“Cakupan vaksin untuk lansia pada dosis pertama itu baru 50 persen. Seharusnya kan 60 persen, kemudian vaksinasi dosis kedua kami baru 30 persen, seharusnya 40 persen,” ujarnya di DPRD Kota Serang, Senin (7/2).

Maka dari itu, pihaknya pun telah berulang kali melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan daerah Kota Serang, untuk mengupayakan agar capaian vaksinasi dapat lebih ditingkatkan. Sehingga, vaksinasi khususnya untuk lansia, dapat dioptimalkan menjadi 60 persen.

“Kota Serang ini lebih sedikit, dibandingkan Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Tangsel. Cuma memang cakupan vaksinnya saja yang masih rendah,” katanya.

Kendati demikian, Nanang menuturkan bahwa Kota Serang telah mencapai sekitar 91 persen pencapaian herd immunity. “Jadi hanya (vaksin) lansia saja yang masih rendah. Kalau herd immunity di Kota Serang sudah 91 persen,” tuturnya.

Upaya pencegahan penularan pun telah dilakukan dengan menutup sejumlah tempat wisata dan membatasi kunjungan pusat perbelanjaan di Kota Serang. Hal itu sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron.

“Tapi memang sebagian tempat-tempat yang belum mengindahkan Instruksi Walikota (Inwal) tentang PPKM,” katanya.

Sebelumnya, di beberapa lokasi keramaian, BPBD melakukan sosialisasi dan imbauan serta membagikan sejumlah perlengkapan protokol kesehatan di Kota Serang.

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, mengatakan bahwa pihaknya membagikan sebanyak 4 ribu masker di kawasan Masjid Agung Banten Lama. Hal itu sebagai tindaklanjut naiknya status PPKM Kota Serang menjadi level 3.

“(Pembagian masker) dalam rangka pencegahan Covid-19, yang mana untuk Kota Serang levelnya naik lagi dari level 2 menjadi level 3,” ujarnya usai membagikan masker di kawasan Banten Lama, Minggu (6/2).

Selain masker, pihaknya juga membagikan hand sanitizer sebanyak 100 botol, sabun batang sebanyak 200 batang dan 10 botol handsoap yang ditempatkan di pintu masuk kawasan Masjid Agung Banten Lama.

“Dan tentunya kami juga sambil mensosialisasikan kepada pengunjung tentang prokes yang harus ditaati, terlebih dengan adanya peningkatan level Kota Serang ini,” ungkapnya.

Terakit vaksinasi di Kota Serang, Pemprov melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten melaksanakan Vaksinasi Lanjutan (Booster) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Vaksinasi bagi ASN dilakukan secara bertahap.

Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Senin (7/2) menjelaskan vaksinasi lanjutan atau booster dilakukan kepada seseorang yang telah mengikuti dua kali vaksinasi, tentunya dengan jarak waktu 6 bulan setelah melakukan vaksin dosis kedua.

“Memang kalau sudah dua kali vaksin yang ketiga Booster, 6 bulan kemudian setelah vaksin kedua kemudian booster. Jadi belum semuanya karena belum jatuh tempo,” ucapnya.

Vaksinasi untuk ASN Pemprov Banten itu digelar selama 13 hari berturut-turut di Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang. Untuk menghindari kerumunan, panitia mengatur jadwal pelaksanaan dimana setiap harinya dibatasi hanya tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Di hari pertama, Senin (7/2) ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Dinas UMKM dan Koperasi mendapat jadwal pertama pelaksanaan vaksinasi booster.

Kepala Dindikbud Banten Tabrani mengungkapkan, sebagai OPD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Banten, pihaknya sangat menyambut baik adanya gebyar vaksinasi booster ini, terlebih pihaknya mendapat jadwal paling pertama.

“Alhamdulillah hari ini Dindikbud mendapatkan jadwal untuk dilaksanakan vaksin ketiga atau booster, dengan demikian saya berharap teman-teman dapat mengikuti vaksin booster,” kataTabrani.

Menurutnya, vaksinasi tersebut merupakan bagian ikhtiar untuk dapat mencegah dan mengurangi resiko terpapar Covid-19, serta salah satu upaya untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu kan adalah dinas yang banyak memberikan pelayanan yang urgent bagi para guru, siswa serta orang tua siswa. Dan mudah-mudahan dengan ini pelayanan tetap bisa dilaksanakan secara maksimal” katanya.

Tabrani juga menyampaikan, setelah pegawai dinas dilaksanakan vaksinasi lanjutan atau booster, pihaknya akan mengusulkan kepada Dinkes Provinsi Banten untuk dapat melaksanakan vaksinasi booster tersebut kepada Kepala Sekolah dan Guru-Guru yang ada di Provinsi Banten.

Ia juga berharap, dengan semua pihak setelah dilaksanakan vaksinasi boster ini, baik Kepala Sekolah, Guru hingga Siswa, diharapkan kedepan proses pembelajaran tatap muka dapat diselenggarakan dengan baik.

“Harapan saya semua bisa (mengikuti vaksinasi,red), bukan hanya pegawai dinas, (tapi, red) Kepala Sekolah, Guru termasuk Siswa dengan begitu proses pembelajaran tatap muka bisa kita selenggarakan kedepan dengan baik,” katanya.

Kepala Biro Umum Setda Banten, Nana Supiana mengaku dirinya baru akan divaksin Booster pada minggu ketiga bulan Februari. “Jadwal saya tanggal 21 Februari,” ujarnya.

Terpisah, meski tak termasuk dalam wilayah yang wajib menerapkan PPKM level 3, Pemkab Pandeglang tetap melakukan antisipasi. Fasilitas Umum (Fasum) di pusat keramaian yang ada di Kabupaten Pandeglang pun ditutup untuk mencegah timbulnya kerumunan.

Salah satu Fasum yang ditutup tersebut adalah Alun-alun Pandeglang dengan memasang pengumuman melalui baliho yang berukuran besar yang dipasang disekitar Alun-alun Pandeglang tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, sejak tanggal 1 Februari 2022, Pemkab Pandeglang melakukan penutupan sementara Alun-alun Pandeglang dari semua kegiatan masyarakat. Penutupan tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 Omicron di Kabupaten Pandeglang.

“Iya semua kegiatan di Alun-alun Pandeglang tutup sementara waktu. Ya karena masalahnya semakin tidak terkendali, apalagi dengan munculnya varian baru Covid-19 Omicron,” kata Fahmi di Pandeglang, Senin (7/2).

Menurutnya, penutupan sementara tersebut berdasarkan hasil pemantauan terjadi kerumunan luar biasa di Alun-alun Pandeglang. Selanjutnya dikomunikasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pimpinan.

“Nah kemarin itu, kami lihat dan lalu kami evaluasi, bahwa banyak kerumunan yang luar biasa di Alun-alun Pandeglang. Tentu saja penyebaran Covid-19 yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Fahmi menegaskan, dengan adanya kerumunan luar biasa di Alun-alun Pandeglang itu dikhawatirkan dapat menimbulkan ledakan kasus baru Covid-19 Omicron.

“Kita semua jangan terlena dengan kondisi yang sekarang ini. Maka saya menyampaikan, tolong Alun-alun tutup sementara dulu,” tegasnya.
Penutupan Alun-alun Pandeglang itu tambahnya, bersifat sementara sampai batas waktu belum ditentukan. Artinya kondisi tersebut merupakan kondisi tidak normal.

“Karena kita anggap landai ternyata ada varian baru, sekarang ini khawatir kita. Kita juga meminta kepada OPD terkait agar memasang peringatan,” ucapnya.

Dalam hal ini, lanjut Fahmi, OPD terkait yakni DLH, Dishub dan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang agar turut memasang peringatan serta Satpol PP melakukan pengawasan.

“Nanti kami Pol PP mengawasi dan menertibkan,” katanya.

Bahkan diungkapkan Fahmi, kalau dari hasil evaluasi pada hari Sabtu dan Minggu lalu, rata-rata masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Hasil evaluasi kami di hari Sabtu dan Minggu kemarin, rata-rata mereka tidak mengindahkan (tidak mematuhi prokes). Oleh karena itu, khawatir lengah, ada solusi (penutupan sementara Alun-alun) kita sampaikan hasil evaluasi pada pimpinan untuk pencegahan Covid-19 Omicron,” jelasnya.

Kepala DLH Kabupaten Pandeglang, Achamad Saepudin mengatakan, pihaknya sudah memasang spanduk peringatan penutupan sementara Alun-alun Pandeglang sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Omicron.

“Iya himbauan, kami antisipasi sekarang. Di Pandeglang sudah ada (satu orang warga) yang terpapar virus Omicron,” katanya.(RUS/DZH/ENK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *