Musrenbang Paku Jaya Usulkan Pembangunan Fisik dan SDM

SERPONG UTARA, BANPOS – Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Paku Jaya telah berlangsung. Usulan mulai dari pembangunan fisik hingga sosial serta peningkatan Sumber Daya Manusia dari suara masyarakat pun mulai ditampung.

Musrenbang kali ini, berlangsung di Aula Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (7/2). Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Camat Serpong Utara Sutang Suprianto, Lurah Paku Jaya Astari, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, dan perwakilan OPD terkait.

Dalam kesempatan itu, Camat Serpong Utara, Sutang Suprianto menerangkan, Musrenbang merupakan dasar atas seluruh pembangunan yang telah berlangsung di Tangsel.

“Yakni dengan perencanaan yang memang datangnya dari bawah. Artinya, pembangunan sekarang dilakukan semua murni dari kebutuhan masyarakat yang ada,” ujar Sutang saat membuka kegiatan Musrenbang Kelurahan Paku Jaya.

Dengan demikian, kata Sutang, setiap usulan yang lahir dalam Musrenbang ini seyogianya telah melalui tahap rembuk terlebih dahulu dari setiap lapisan, mulai dari masyarakat hingga pengurus lingkungan. “Saya berharap sudah dilakukan Pra-Musrenbang. Agar sudah ada rembukan dulu di setiap RW dan RT untuk membawa usulan pada saat ini dari masyarakat. Jadi usulan jangan hanya dari pengurus lingkungannya saja,” terangnya.

Dengan demikian, setiap usulan yang lahir dalam Musrembang dapat berlangsung dan menghadirkan manfaat untuk masyarakat itu sendiri. “Bapak dan ibu masyarakat adalah para pelaku pembangunan di Kota Tangsel. Bapak dan ibulah orang orang yang merintis, dan mencetuskan pembangunan di Kota Tangsel. Untuk itu, semua apa yang diusulkan itu murni memang hasil dari musyawarah yang ada di bawah. Melihat potensi kewilayahan. Apa yang harus diusulkan,” jelasnya.

Sutang Suprianto merinci, dalam Musrenbang kali ini setiap wilayah memiliki pagu anggaran yang berbeda. Untuk Kelurahan Paku Jaya, dianggarkan sebesar Rp2,014 miliar. “Ini untuk pagu untuk Form 1 (F1). Manfaatkan untuk F1, silakan rembukan. Diurut yang paling urgent, dan dibutuhkan dari setiap rw. Untuk F1 ini hanya ada 20 usulan,” paparnya.

Senada dengannya, Lurah Paku Jaya, Astari menambahkan bahwa usulan tersebut nantinya akan terbagi menjadi dua bagian, yakni pembangunan fisik dan non-fisik. “Fisik itu infrastruktur dan non-fisik itu pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan persentase, fisik 60 persen dan non-fisik 40 persen,” terangnya.

Sebagai Lurah, Astari begitu mengerti hal yang dibutuhkan oleh warganya. Seperti salah satunya, yakni Puskesmas. “Saya memohon dan meminta, untuk kebutuhan kami terkait infrastruktur. Kami punya kekurangan dan kelemahan yang sangat dibutuhkan warga, yakni pembangunan Puskesmas. Saya minta di tahun ini, atau 2023, bagaimana caranya untuk dibangunkan Puskesmas. Kasihan warga saya, itu harus ke Paku Alam untuk ke Puskesmas saja,” tandasnya. (IRM/BNN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *