Gempa M7,4 Jepang Tewaskan 4 Orang, 140 Luka-luka

Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah timur laut Jepang pada Rabu (16/3) jelang tengah malam, menewaskan sedikitnya 4 orang dan lebih dari 140 luka-luka. Kereta Shinkansen pun ikut tergelincir.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) awalnya menerbitkan peringatan tsunami 1 meter ke pantai Pasifik di prefektur Miyagi dan Fukushima. Namun, peringatan itu dicabut pada Kamis (17/3) pagi, karena gelombang tsunami relatif kecil.

Tinggi gelombang tsunami di Pelabuhan Ishinomaki di Prefektur Miyagi, dilaporkan hanya 30 cm.

JMA melaporkan, gempa M7,4 didahului oleh gempa bermagnitudo 6,1. Gempa di prefektur Miyagi dan Fukushima ini mencatatkan angka 6, dalam skala intensitas seismik Jepang yang mentok di angka 7.

Pada intensitas berskala 6, banyak orang tak mampu untuk tetap berdiri, atau bergerak tanpa merangkak.

Guncangan itu cukup kuat untuk melemparkan orang ke udara.

Gempa M7,4 di perairan Fukushima yang berada pada kedalaman sekitar 57 kilometer, turut dirasakan di seluruh wilayah negara itu. Termasuk di Jepang timur, tengah dan barat.

Beberapa gempa susulan yang lebih kecil menghantam daerah terdekat. Termasuk, gempa sebelum Kamis (17/3) pukul 01.00 waktu setempat yang dilaporkan berskala 4.

Pihak berwenang mewanti-wanti penduduk di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata untuk mengantisipasi gempa susulan selama sekitar satu minggu ke depan.

Banyak Korban Luka

Kepada parlemen, Perdana Menteri Fumio Kishida mengungkap, gempa tersebut telah menyebabkan empat orang tewas dan 97 lainnya terluka.

Pemadam kebakaran di Prefektur Miyagi dan Fukushima menerima banyak panggilan yang meminta bantuan darurat. Banyak orang terluka di kota pesisir Soma di Fukushima. Mereka dibawa ke Tome Citizen Hospital di Prefektur Miyagi untuk perawatan.

Pasien dilaporkan mengalami luka di lengan dan kaki, karena kena pecahan kaca.

RSU Soma di Prefektur Fukushima juga melaporkan hal yang sama. Kyodo News menyebut, banyak korban cedera di Prefektur Miyagi, Fukushima, Kanagawa, Ibaraki, Iwate, Akita dan Yamagata.

“Saya merasakan dua gempa besar. Saya juga melihat mobil yang diparkir terpental ke atas dan ke bawah, karena tanah bergetar,” kata seorang penjaga keamanan di kantor kota Soma di Prefektur Fukushima, seperti dikutip The Japan Times, Kamis (17/3).

Sementara itu, seorang penjaga keamanan di kantor kota Tagajo di Prefektur Miyagi mengatakan, goncangan kedua berlangsung hampir satu menit.

Kereta peluru Shinkansen Tohoku dengan sekitar 100 penumpang tergelincir antara Stasiun Fukushima di Fukushima dan Stasiun Shiroishizao di Miyagi. Namun, East Japan Railway Co menyebut tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Merespons situasi ini, pemerintah telah membentuk satuan tugas di Kantor Perdana Menteri. Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para pejabat untuk melakukan operasi penyelamatan, bekerja sama dengan Kementerian dan Pemkot.

Gempa bumi, yang berlangsung selama beberapa menit di Tokyo, mencatatkan skala 4 di beberapa bagian dari 23 distrik pusat kota.

“Ada kemungkinan, dalam satu minggu ke depan, terjadi gempa bumi lain dengan kekuatan di atas 6 skala Richter,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers tengah malam.

“Kita harus waspada. Kasus-kasus sebelumnya menunjukkan bahwa ada sekitar 10 hingga 20 persen kemungkinan gempa lain, dengan kekuatan di atas 6 pada area yang sama dalam minggu depan atau lebih,” kata Masaki Nakamura, pejabat Badan Meteorologi.

TEPCO Power Grid Inc dan Tohoku Electric Power Network Co melaporkan, gempa tersebut menyebabkan pemadaman listrik di timur laut dan timur Jepang, yang mempengaruhi total lebih dari 2,2 juta rumah tangga.

Tak Ada Anomali

Otoritas Energi Nuklir Jepang menyebut, tak ada anomali di Pembangkit Listrik Fukushima.

Pembangkit listrik ini pernah mengalami kehancuran 11 tahun lalu, setelah gempa berkekuatan 9 dan tsunami melanda pantai timur pada 11 Maret 2011.

Anomali juga tidak ditemukan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa, Prefektur Miyagi

Saat ini, Tohoku Electric Power Co. East Nippon Expressway Co.telah menutup beberapa bagian jalan raya, termasuk Tohoku Expressway di Osaki, Prefektur Miyagi, serta Joban Expressway di Soma.

Magnitudo gempa awalnya diumumkan sebagai 7,3 tetapi kemudian diperbarui menjadi 7,4. Gempa larut malam ini terjadi hanya beberapa hari setelah peringatan 11 tahun gempa 2011.

Cincin Api Pasifik

Jepang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. Sehingga sering dilanda gempa.

Jepang memiliki peraturan konstruksi ketat, yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat.

Namun, bencana tahun 2011 belum sepenuhnya hilang dari ingatan. Kala itu, 18.500 orang hilang digulung tsunami. [HES/RM.id]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *